Standar Baru Seni Surabaya

Standar Baru Seni Surabaya

SALAH satu karya seni yang dipajang di gelaran Artsubs 2025 di Balai Pemuda Surabaya.-ARIF AFANDI UNTUK HARIAN DISWAY-

SURABAYA patut berterima kasih kepada Rambat. Juga, Nirwan Dewanto dan Asmudjo J. Irianto. Sebab, tiga orang itulah Lebaran seni berjuluk Artsubs terselenggara di kota ini untuk kali kedua.

Rambat adalah pengorganisasi seni dan pemilik galeri yang kini tinggal di Bali. Lalu, Nirwan Dewanto budayawan alumnus ITB yang tinggal di Yogyakarta. Dan, Asmudjo dikenal sebagai seniman yang juga dosen ITB.

”Tapi, asli saya arek Suroboyo. Saya kecil di kota ini,” kata Nirwan sebelum event Artsubs 2025 di alun-alun, eh Balai Pemuda Surabaya, dibuka Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Sabtu, 2 Agustus 2025.

BACA JUGA:ARTSUBS 2025, Tafsir Seni Dunia Material

BACA JUGA:ARTSUBS 2025, Wamen Giring Dukung Aspirasi Seniman untuk Hadirkan Museum Seni di Surabaya

Ketiganya tak hanya berhasil menggelar event besar seni kontemporer. Tetapi, juga mendobrak standar event kesenian di kota ini. Dari kota yang tadinya baru sekelas pasar menjadi selevel galeri besar. Dari kelas angkringan dan pedagang asongan ke mal.

Sebetulnya dulu pernah ada upaya untuk mendobrak standar kesenian di Surabaya. Pada awal tahun 2000-an. Ketika sejumlah orang menggelar Festival Seni Surabaya. Di seni teater, sastra, dan pertunjukan. Sayang, upaya itu tidak berkelanjutan. Mungkin karena tak bisa dibangun model bisnisnya.

Sebuah kota besar –meminjam istilahnya Nirwan Dewanto– memang harus punya museum dan galeri untuk unjuk seni. Karena itu, kalau kota ini belum memilikinya, Artsubs bisa menjadi galeri kota selama lebih dari tiga pekan. Artsubs tahun ini akan berlangsung hingga 7 September 2025.

BACA JUGA:Spirit Seni Pertunjukan dalam Apel Tahunan Pesantren Al Amien Prenduan

BACA JUGA:ARTSUBS 2025 di Surabaya, Pameran Seni Kontemporer dan Ruang Refleksi Dunia Pasca Industri

”Artsubs kita adakan untuk menjadi window display karya seni yang penting. Kalaupun di kota ini belum punya museum atau fasilitas seni yang mumpuni, paling tidak Artsubs ini bisa menjadi museum lima minggu. Kita tak perlu menunggu uluran tangan pemerintah. Berhentilah menjadi pengemis,” tutur Nirwan.

Artsubs kedua kali ini menyulap kompleks Balai Pemuda sebagai tempat pameran. Mulai gedung serbaguna sampai basement alun-alun. Demikian juga plaza atau ruang terbuka di antara dua gedung, ikut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ajang pameran karya seni. Ada enam zona yang menjadi ajang pameran.

Tahun lalu Artsubs digelar di Posblok yang ada di kawasan Surabaya Utara. Dari sisi lokasi, Artsubs kali ini lebih strategis. Di tengah kota dan di tempat yang lebih layak jika dibandingkan dengan sebelumnya. Lebih gampang didesain ulang layaknya galeri modern atau museum seperti di luar negeri.

BACA JUGA:ARTSUBS 2025 Siap Guncang Surabaya, Ratusan Seniman Sajikan Ragam Material dan Teknologi Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: