5 Rekomendasi Novel Fiksi Historis di iPusnas yang Ungkap Tragedi Masa Lalu Indonesia

5 Rekomendasi Novel Fiksi Historis di iPusnas yang Ungkap Tragedi Masa Lalu Indonesia

Kini, buku dapat diakses melalui berbagai aplikasi digital yang memungkinkan siapa saja dapat membaca, kapan pun dan di mana pun.--freepik.com

HARIAN DISWAY – Dengan perkembangan digital yang sangat maju saat ini, membaca buku tidak lagi terbatas pada buku fisik. Kini, buku dapat diakses melalui berbagai aplikasi digital yang memungkinkan siapa saja dapat membaca, kapan pun dan di mana pun hanya dengan sebuah ponsel atau produk elektronik lainnya.

Salah satu aplikasi digital yang dapat digunakan untuk membaca buku adalah iPusnas. iPusnas atau yang dikenal dengan Perpustakaan Digital Nasional adalah aplikasi penyedia buku digital yang dapat diakses dengan mudah dan gratis. 

Dilansir dari perpusnas.go.id, pada tahun 2021 saja iPusnas telah memiliki sekitar 73.302 judul buku dan salinan koleksi sebanyak 891.397. 

BACA JUGA: Thrift Market Hari Kedua, Buku Anak Jadi Sasaran dan Tumbler Chako Lab Banting Harga Sampai Setengahnya!

Selain itu, aplikasi ini telah diunduh lebih dari dua juta kali pada tahun 2021. Hal ini menandakan, membaca buku secara digital banyak disukai oleh masyarakat. 

Novel bukan hanya sekedar bentuk hiburan atau sumber pengetahuan yang dapat dibaca di mana saja dan kapan pun. Tetapi juga sebuah refleksi keadaan ekonomi, politik, sosial masyarakat pada masa tertentu yang digabungkan dengan pengalaman sang penulis.

Apalagi, Indonesia memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang dengan berbagai polemik yang sering menjadi latar atau inspirasi dalam karya-karya sastra. Berikut rekomendasi novel yang memuat polemik perjalanan masa lalu Indonesia yang dapat dibaca di iPusnas. 

BACA JUGA: Perbedaan Buku Paperback vs Hardcover

Perempuan Bersampur Merah karya Intan Andaru


Cover Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru yang menceritakan polemik tragedi pembantaian dukun santet di Banyuwangi tahun 1998--goodreads.com

Novel ini diterbitkan pertama kali pada 6 tahun lalu yaitu tahun 2019 oleh PT Gramedia Pustaka Utama dengan menceritakan polemik tragedi pembantaian dukun santet di Banyuwangi tahun 1998.  

Novel ini menceritakan seorang gadis muda bernama Sari yang kehilangan bapaknya karena tertuduh dukun santet. Selain itu, ia juga kehilangan paman dan keluarganya karena stigma buruk dari masyarakat. 

Tragedi ini meninggalkan luka yang mendalam bagi Sari. Karena tidak percaya atas tuduhan yang diberikan ke ayahnya, Ia mulai melakukan penyelidikan kejadian tersebut. 

BACA JUGA: Alasan Popularitas Buku Digital, Buku Fisik Semakin Ditinggalkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber