⁠5 Koleksi Paling Ikonik di Museum Nasional yang Perlu Diketahui

⁠5 Koleksi Paling Ikonik di Museum Nasional yang Perlu Diketahui

Dari Arca Ganesha hingga prasasti kuno, Museum Gajah menyimpan cerita panjang bangsa kita-Media Indonesia-

HARIAN DISWAY - Museum Nasional Indonesia yang dikenal juga sebagai Museum Gajah bukanlah museum biasa. Tempat itu lebih dari sekadar tempat untuk melihat benda-benda kuno.

Punya lebih dari 190.000 koleksi, museum ini sarat akan artefak yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia.

Bertempat di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, Jakarta Pusat, Museum Nasional Indonesia sangat mudah dijangkau. Cocok buat yang penasaran sama sejarah tapi tetap mau santai.

Museum ini punya vibe yang unik, klasik tapi nggak kaku. Jadi, walaupun pengunjungnya bukanlah orang yang paham sejarah, tidak akan dibuat bosan. Sebaliknya, malah akan menikmati atmosfernya dan enggan pulang. 

BACA JUGA:Hari Museum Nasional 2025: Menguak Tema, Makna, dan Transformasinya

BACA JUGA:Mengapa 12 Oktober Jadi Hari Museum Nasional? Simak Sejarah dan Maknanya

Berikut 5 koleksi paling ikonik yang wajib banget ditilik saat berkunjung ke Museum Nasional.

1. Arca Ganesha: Dewa Ilmu Pengetahuan


ARCA GANESHA dipercaya sebagai dewa ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Kepalanya gajah, tapi tubuhnya manusia. Simbol keseimbangan akal dan spiritualitas Indonesia kuno. -Randy Wirayudha/Historia.ID-

Arca Ganesha adalah salah satu primadona museum ini. Dalam tradisi Hindu, Ganesha dikenal sebagai dewa ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.

Uniknya, arca ini menggambarkan Ganesha dengan kepala gajah dan tubuh manusia. Kombinasi itu melambangkan keseimbangan antara akal dan spiritualitas.

Banyak pengunjung datang cuma buat foto sama arca ini, tapi di balik itu ada cerita panjang soal pengaruh Hindu di Nusantara. Arca ini juga sering dijadiin bahan belajar sejarah seni dan agama di Indonesia.

BACA JUGA:Selamat Hari Museum Nasional! Ini 11 Museum Keren di Surabaya yang Wajib Kamu Kunjungi

BACA JUGA:ARTSUBS 2025, Wamen Giring Dukung Aspirasi Seniman untuk Hadirkan Museum Seni di Surabaya

2. Prasasti Ciaruteun: Jejak Kerajaan Tarumanegara


PRASASTI Ciaruteun dari abad ke-5 Masehi menampilkan tapak kaki Raja Purnawarman, bukti eksistensi Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. -tiketmasuk.com-

Prasasti Ciaruteun bisa menjawab pertanyaan tentang Indonesia pada zaman kerajaan. Ditemukan di pinggir Sungai Ciaruteun, Bogor, prasasti ini berasal dari abad ke-5 Masehi.

Prasasti itu menjadi bukti eksistensi Kerajaan Tarumanegara. Menariknya, prasasti tersebut menampilkan tapak kaki Raja Purnawarman dan dipercaya sebagai simbol kekuasaan raja.

3. Kalung Manik-Manik: Warisan dari Eropa


KALUNG manik-manik mewah hadiah diplomat Prancis untuk Sultan Banten abad ke-17, mencerminkan hubungan budaya dan diplomasi Nusantara–Eropa.--kovermagz.com

Kalung manik-manik ini punya cerita diplomatik. Diberikan oleh Diplomat Prancis Orsoy de Flines kepada Sultan Banten pada abad ke-17.

Desainnya rumit dan bahannya mewah, menunjukkan betapa eratnya hubungan Nusantara dengan dunia luar. Koleksi ini bukan cuma cantik, tapi juga jadi saksi sejarah tentang pertukaran budaya dan diplomasi. 

BACA JUGA:Buddha dan Arca Dewi Sri Bersanding di Kelenteng Cokro

BACA JUGA:Menyingkap Situs Petirtaan Lereng Penanggungan (6): Bukan Arca Laksmi dan Sri

4. Kendi Bulan Sabit: Simbol Kepercayaan dan Estetika


KENDI berbentuk bulan sabit dari masa Hindu-Buddha ini digunakan dalam upacara keagamaan, memperlihatkan perpaduan seni dan spiritualitas masyarakat kuno.-Museum Nasional-

Kendi ini berbentuk bulan sabit dan berasal dari masa Hindu-Buddha. Biasanya dipakai dalam upacara keagamaan, jadi bukan sekadar hiasan.

Desainnya unik dan simbolis, menunjukkan bagaimana seni dan spiritualitas berjalan beriringan dalam masyarakat zaman dulu. Bisa dibilang, setiap lengkung kendi punya cerita tersendiri tentang kepercayaan dan estetika kuno. 

5. Arca Bhairawa: Perpaduan Hindu dan Buddha


ARCA BHAIRAWA adalah representasi dewa dalam aliran Tantra. Menunjukkan sintesis budaya Hindu dan Buddha di Indonesia dengan nilai estetika dan spiritualitas yang tinggi. -Travelink magazine-

Arca Bhairawa ini menarik karena menunjukkan sintesis agama Hindu dan Buddha. Bhairawa adalah dewa dalam aliran Tantra, yang sering jadi simbol kekuatan spiritual dan perlindungan.

Koleksi ini menggambarkan bagaimana dua agama besar Nusantara saling memengaruhi dalam bidang budaya dan seni. Buat yang suka studi agama atau sejarah seni, melihat langsung arca ini wajib masuk bucket list.

BACA JUGA:Jaranan Mataraman: Identitas Sejarah, Kearifan Lokal, dan Warisan Budaya Tak Benda Desa Sanan

BACA JUGA:Melihat Kembali Sejarah Seni Rupa sebagai Media Perlawanan

Kenapa Museum Nasional Wajib Dikunjungi?

Selain 5 koleksi di atas, museum ini punya ratusan ribu benda lain yang masing-masing punya cerita unik.

Mulai dari fosil manusia purba, artefak kerajaan, sampai koleksi prangko langka. Jadi, tiap sudut museum ini bisa jadi bahan belajar sekaligus selfie spot.

Pengunjung juga bisa ikut tur interaktif atau workshop yang diselenggarakan oleh pihak museum. Seru untuk diikuti mahasiswa atau pelajar yang pengin belajar sejarah secara fun.

Museum Nasional bukan sekadar tempat menyimpan koleksi benda-benda mati. Museum Nasional adalah cerita hidup bangsa.

BACA JUGA:Revitalisasi Museum Surabaya, Ada Patung Gombloh!

BACA JUGA:10 Rekomendasi Working Space di Surabaya, Nomor 3 Museum Ternama Jawa Timur Lho!

Koleksi ikonik di Museum Nasional mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai warisan budaya bangsa. Juga, tergerak untuk melestarikannya. 

Jadi, kapan jalan-jalan ke Museum Gajah? Tiap koleksi di sana punya cerita unik yang nggak bakal bisa ditemukan hanya dengan membaca buku atau berselancar di internet. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber