Cycle Syncing, Tetap Produktif Tanpa Drama PMS

Tren cycle syncing, yakni tren kesehatan yang mulai populer di kalangan perempuan untuk mengoptimalkan kinerja fisik, mental, dan produktivitas sesuai dengan fase siklus menstruasi. --Pinterest
Aktivitas yang cocok di fase tersebut adalah istirahat, olahraga ringan seperti yoga atau stretching, dan fokus pada perencanaan aktivitas yang akan dilakukan setelah fase menstruasi. Makanan yang dianjurkan berupa makanan hangat dan kaya akan zat besi.
BACA JUGA: 7 Tips Sederhana untuk Redakan Nyeri Haid, Bukan Cuma Kompres Air Panas!
2. Fase Folikular (Hari 6-13)
Di fase itu, energi mulai naik perlahan bersamaan dengan hormon estrogen yang meningkat. Aktivitas yang dilakukan juga mulai bertambah.
Seperti memulai proyek baru, mengerjakan pekerjaan ringan, olahraga dengan intensitas sedang, dan juga belajar hal baru. Pola makan lebih fokus pada makanan tinggi protein dan sayuran segar.
3. Fase Ovulasi (Hari 14-16)
BACA JUGA: 6 Tips Redakan Nyeri Perut Saat Haid
Fase ovulasi adalah fase ketika energi sedang ada di puncak, karena hormon luteinizing dan estrogen sangat tinggi.
Ketika itu aktivitas yang dilakukan lebih intens dari yang sebelumnya. Yakni bekerja seperti biasa, bersosialisasi, dan olahraga intens seperti lari.
Makanan yang dianjurkan di fase itu adalah makanan ringan yang tinggi serat dan antioksidan.
4. Fase Luteal (Hari 17-28)
BACA JUGA: Bagaimana Fase Luteal dari Siklus Menstruasi Memengaruhi Tubuh Anda
Di fase tersebut, mood akan sangat mudah berubah dikarenakan hormon progesteron yang meningkat. Di situasi yang seperti itu, aktivitas yang dianjurkan adalah melanjutkan pekerjaan yang tertunda dan melakukan olahraga yang fokus pada pernapasan seperti pilates atau bersepeda.
Dengan memahami siklus menstruasi dan cara menanganinya, maka manfaat yang didapatkan juga akan lebih maksimal.
Manfaat dari cycle syncing adalah dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi gejala PMS, memperbaiki kualitas tidur, dan mampu meningkatkan kesehatan mental dan fisik untuk jangka panjang.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Herbal Pelancar Haid yang Efektif
Tren itu berkembang di Indonesia semenjak munculnya aplikasi pelacak siklus menstruasi. Seperti Clue, Flo, dan yang lainnya.
Para influencer dan pembuat konten edukasi di TikTok dan Instagram juga mempopulerkan tren cycle syncing. Beberapa perusahaan juga mulai mempertimbangkan fleksibilitas kerja bagi karyawan perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: