Mewek! Konser Musik Klasik Perayaan Suara Rasa, Gitaris El Vatikan Suguhkan Alunan Nada tentang Ibu

Konser musik klasik Perayaan Suara Rasa, gitaris El Vatikan suguhkan alunan nada tentang ibu. - Christian Mazmur - Harian Disway
Songs my mother taught me, In the days long vanished.
Seldom from her eyelids were the teardrops banished.
Now I teach my children, each melodious measure.
Often the tears are flowing, often they flow from my memory's treasure.
Alunan musik klasik persembahan para seniman muda di Amadeo Hall Surabaya. - Christian Mazmur - Harian Disway
Terjemahannya adalah sebagai berikut:
Lagu-lagu yang diajarkan ibuku, di hari-hari yang telah lama berlalu.
Jarang sekali air mata terbuang dari kelopak matanya.
Kini kuajarkan kepada anak-anakku, setiap irama yang merdu.
Sering kali air mata mengalir, sering kali mengalir dari khazanah kenanganku.
Diciptakan pada tahun 1880, komposisi untuk vokal dan piano itu didasarkan pada puisi karya penyair Ceko bernama Adolf Heyduk. Narasi lagu itu menggambarkan kenangan mengharukan seseorang akan syair lagu yang diajarkan ibunya. Kemudian, ia nyanyikan kembali lagi itu dengan penuh kasih sayang untuk anaknya.
BACA JUGA:Surabaya Perlu Lebih Banyak Konser Musik Internasional, Setuju?
BACA JUGA:RSUD Bangil Gelar Konser Musik, Keluarga Pasien Protes
Selain Antonin Dvorak, El Vatikan bersama Hati Bening juga membawakan karya klasik Adios, Nonino! karya Astor Piazzolla. Komposisi musiknya mengingatkan tentang perasaan berduka dan rindu yang mendalam saat mengenang sosok ayah.
Meski tampaknya bernuansa sedih, ada irama riang yang berbaur di awal komposisi musik itu. El Vatikan melakukan petikan yang konstan dan ketukan irama gitarnya. Kenangan itu berwujud dalam nada-nada indah, sehingga memicu kerinduan. Ada beberapa tempo yang naik, tetapi nadanya tetap lembut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: