Gibran Tak Salami AHY dan 3 Menteri Lain, Connie Bakri Ungkap Isu di Baliknya

Connie Bakri memberikan pernyataannya di sebuah podcast terkait Gibran yang tidak salami Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di ajang Upacara Gelar Pasukan Operasional dan kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan di Bandung, 10 Agustus 2025.-Disway.id-
HARIAN DISWAY - Connie Bakri memberikan peryataannya di sebuah podcast terkait Gibran yang tidak salami Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di ajang Upacara Gelar Pasukan Operasional dan kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan di Bandung, 10 Agustus 2025.
Tidak hanya AHY, dalam ajang Upacara Gelar Pasukan Operasional dan kehormatan Militer pun diketahui bahwa Wakil Presiden Republik Indonesia tersebut juga tidak menyalami tiga Menteri lainnya, di antaranya Zulhas, Bahlil Bahlil Lahadalia, dan Muhaimin Iskandar.
Dalam hal ini Connie beranggapan bahwa hal ini tidak lepas dari sikap Solo yang juga menunjukan bahwa Joko Widodo tidak suka AHY.
Diketahui kini AHY menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI.
BACA JUGA:Gibran Siap Bertugas di IKN
Bersama Hendri Satrio (pengamat politik) dalam podcastnya di akun youtube @Hendri Satrio Official, Connie menyampaikan bahwa ia sempat bertemu dengan salah satu Ketua Umum di salah satu partai.
“Gua barusan ketemu dengan salah satu Ketua Umum salah satu partai yang baru dipanggil oleh Jokowi dan dia bilang saya tidak suka dengan Agus Harimurti Yudhoyono,” ungkap Connie.
“Solo tidak suka dengan Agus Harimurti Yudhoyono, kenapa ni,” jelasnya.
Dan setelah itu Gibran tidak menyalami AHY, menurut Connie.
BACA JUGA:MPR Belum Terima Surat Pemakzulan Gibran, Ahmad Muzani: Proses Pilpres Sudah Selesai di MK
“Jadi di dunia ini enggak ada yang kebetulan,” ujarnya.
Ia sendiri mengakui bahwa pencalonan Gibran merupakan sebuah kejanggalan dan menginginkan agar jabatan Wapres yang kini diemban oleh Gibran, diganti.
“Kalau sekarang anak muda yang pantas menjadi Wapres hanya ada dua, satunya adalah AHY dan satunya lagi dari PDI P,” paparnya.
Tanggapan dari pengamat politik lainnya, Profesor Lili Romli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut ada dua kemungkinan mengapa Gibran tak menyalami para Menteri tersebut.
BACA JUGA:Cak Imin dan Bahlil Tanggapi Usulan Gibran Berkantor di IKN
“Pertama tidak sengaja karena fokus salaman dengan Pak Dasco dan Jaksa Agung sehingga lupa salaman dengan yang lain. Atau memang sengaja tidak mau salaman dengan para menteri," paparnya.
Pun ia beranggapan, bahwa hal semacam ini dapat dimaknai dari sudut pandang politik.
“Pertama, wapres menempatkan diri sebagai atasan sehingga tidak harus salaman dengan bawahan,” terangnya.
BACA JUGA:Prabowo Apresiasi AHY Konferensi Infrastruktur, Singgung Soal Proyek Tanggul Laut Pantura
“Harusnya para menteri dengan datang menyambut wapres, jika seperti ini masih kental sikap feodalisme, suatu sikap dan laku yang tidak baik dalam era modern seperti ini”.
“Kedua, menggap para menteri tersebut dianggap sebagai rival politiknya,” ungkap Lili.
“Seperti diketahui, AHY pernah disebut oleh Pak Prabowo berpeluang untuk maju pada 2029 dan kerap mendapat tugas kenegaraan dari presiden. Hubungan sesama orang tuanya juga tampak ada rivalitas," sambungnya. (*)
*) Mahasiswa Magang Prodi sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: