Konsep Kekuatan Pernapasan di Demon Slayer

HARIAN DISWAY - Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba begitu berbeda dari deretan anime shounen lainnya. Anda sudah tahu, jawabannya bisa dirangkum dalam satu kata: pernapasan.

Konsep itu bukan sekadar teknik bertarung. Melainkan sebuah filosofi yang mengikat seluruh perjalanan karakter dalam dunia yang diciptakan Koyoharu Gotouge.

Lewat pernapasan, manusia yang rapuh mampu melawan iblis yang nyaris tak terkalahkan. Artikel ini akan mengupas secara mendalam bagaimana konsep pernapasan bekerja, apa filosofinya, hingga dampaknya dalam alur cerita.

Latar Belakang Konsep Pernafasan

Di dunia Demon Slayer, manusia pada dasarnya tak memiliki kekuatan istimewa. Mereka lemah di hadapan iblis yang memiliki regenerasi, kekuatan fisik, serta teknik darah iblis yang mematikan. Namun, jurus pernafasan (Breathing Techniques) hadir sebagai jawaban.

BACA JUGA:Asal Usul Muzan Kibutsuji: Dari Manusia Rapuh ke Iblis Pertama Demon Slayer

BACA JUGA:Channing Tatum dan Rebecca Wang Ramaikan Dub Inggris Demon Slayer: Infinity Castle

Pernafasan bukan sihir, melainkan pengendalian oksigen dan tubuh secara ekstrem sehingga menghasilkan kekuatan fisik dan kecepatan di luar batas normal. Teknik ini juga memperkuat konsentrasi, memaksimalkan otot, bahkan menahan rasa sakit.

Gotouge mengambil inspirasi dari seni bela diri tradisional Jepang, di mana pernafasan dianggap kunci keseimbangan tubuh dan jiwa. Dalam Demon Slayer, ide itu ditarik ke level yang lebih fantastis: menjadikan pernafasan sebagai dasar dari jurus-jurus spektakuler yang terlihat indah sekaligus mematikan.

Struktur Pernafasan

Ada satu pernafasan utama yang disebut Sun Breathing (Pernafasan Matahari). Dari sinilah lahir semua cabang pernafasan lain: Air, Api, Angin, Petir, dan Batu.

Masing-masing cabang lalu berkembang menjadi puluhan variasi, seperti Pernafasan Bunga, Pernafasan Suara, hingga Pernafasan Serangga. Setiap jurus tidak hanya menampilkan gaya bertarung, tetapi juga mencerminkan kepribadian penggunanya.

BACA JUGA:Demon Slayer Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Pertarungan Terakhir Tanjiro vs Muzan!

BACA JUGA:Demon Slayer: Trilogi Infinity Castle Siap Gebrak Bioskop 2025, Akhir Epik yang Ditunggu Penggemar

Teknik pernafasan api milik Rengoku Kyojuro mencerminkan kepribadian dari sang hashira api. --Alpha Coder

Misalnya, Pernafasan Air yang digunakan Giyu Tomioka menggambarkan ketenangan dan kelenturan, berbeda dengan Pernafasan Api milik Kyojuro Rengoku yang penuh gairah dan energi. Dengan kata lain, pernafasan adalah perpanjangan dari identitas karakter.

Fungsi dalam Pertarungan

Sumber: