Mengupas Buku Biografi B.J. Habibie: Dari Parepare, Jerman, hingga Istana Negara

Mengupas Buku Biografi B.J. Habibie: Dari Parepare, Jerman, hingga Istana Negara

Kisah inspiratif B.J. Habibie: dari Parepare ke Jerman hingga menjadi Presiden RI. --Istimewa

HARIAN DISWAY - Bacharuddin Jusuf Habibie, sosok yang diidolakan para pelajar di era 90-an, cerdas, inovatif, inspiratif dan religius. Terlebih ketika beliau merupakan tokoh utama dalam pembuatan pesawat terbang N-250 Gatotkaca di Indonesia.

Pertama kalinya Indonesia memiliki industri pesawat terbang, sedangkan negara Asia lainnya belum. Tak heran jika cerita hidupnya membuat penasaran setiap orang yang mengidolakannya.

Buku berjudul Saya Bacharuddin Jusuf Habibie ini menjadi favorit karena banyak kisah-kisah beliau yang jarang dibahas pada Buku serupa.

BACA JUGA: Wisma Habibie Ainun Akan Dibuka untuk Umum Mulai Februari 2025

Penulis buku ini, Andi Makmur Makka, menyusunnya berdasarkan wawancara selama 10 hari berturut-turut, rata-rata selama lima jam. Supaya autentik, wawancara direkam oleh  tim video. Setelah seluruh jawaban terekam, materi itu kemudian ditranskripsi menjadi naskah.

Kendala yang dihadapi dalam penyusunan naskah tersebut, banyak kata-kata asing yang bersifat teknis dan jawaban yang diberikan meluas ke berbagai masalah melampaui konteks pertanyaan, namun semuanya berhasil disusun dengan baik oleh si penulis.

Buku terbitan Republika Penerbit setebal 498 halaman ini mengisahkan perjalanan B.J. Habibie secara runtut sejak masa kecilnya di Parepare, Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Mengupas Sisi Maskulinitas dan Feminitas dalam Film Habibie & Ainun 1

Betapa keluarga Habibie merupakan keluarga muslim yang taat. Dasar agama yang kuat inilah yang menjadi pegangan hidupnya ketika mengalami beragam guncangan.


Foto kecil BJ Habibie dengan para saudaranya di Parepare, Sulawesi Selatan. --Istimewa

Dalam perjalanan hidup, kesuksesan yang  diraihnya tak melalui jalan yang nyaman. Habibie remaja mengalami beragam peristiwa yang membuatnya tertempa mental menjadi pribadi tangguh.

Salah satu peristiwa yang  mengguncangnya, ayah beliau meninggal mendadak di hadapan ibu, Habibie dan saudara-saudaranya ketika memimpin shalat jamaah di rumah.

BACA JUGA: 80 Tahun Merdeka, Quo Vadis Pendidikan Nasional?

Sepeninggal ayahnya, Habibie remaja yang akan melanjutkan pendidikan harus berjibaku dengan kondisi keuangan keluarga  yang  tak lagi mudah hanya dinahkodai oleh ibunda beliau, seorang ibu rumah tangga dengan 7 orang anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: