Wisma Habibie Ainun Akan Dibuka untuk Umum Mulai Februari 2025

Wisma Habibie Ainun Akan Dibuka untuk Umum Mulai Februari 2025

Wisma Habibie Ainun akan dibuka untuk umum mulai Februari 2025. --Instagram @ihdcenter

HARIAN DISWAY - Wisma Habibie Ainun (WHA), yang dulunya adalah rumah pribadi sekaligus rumah kepresidenan Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Habibie, resmi dibuka untuk publik mulai Februari 2025.

Rumah yang berlokasi di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, kini telah diubah menjadi museum sejarah yang eksklusif dan menawarkan pengalaman mendalam tentang kehidupan Presiden ke-3 Republik Indonesia.

Tentu beserta nilai-nilai cinta, intelektual, dan demokrasi yang dipegang teguh oleh beliau dan istrinya. Transformasi ini menjadi wujud nyata dari amanat terakhir Habibie untuk menjadikan rumahnya bermanfaat bagi rakyat dan bangsa.

BACA JUGA:Mengupas Sisi Maskulinitas dan Feminitas dalam Film Habibie & Ainun 1

Salah satu ruangan utama di Wisma Habibie Ainun adalah Ruang Pendopo, yang dulunya merupakan lapangan tenis keluarga. Ruangan itu kini menjadi tempat penuh sejarah yang kental dengan nuansa Jawa.

Menariknya, desain dari ruang tersebut dipilih oleh Ainun Habibie, yang mencintai ornamen kayu, kaca, dan gebyok khas Jawa. Di ruangan itulah berbagai momen penting terjadi, termasuk persiapan alih kekuasaan sehari sebelum Habibie dilantik sebagai presiden.

Ruangan tersebut juga menjadi saksi lahirnya UU kebebasan pers serta rapat kabinet terakhir di masa Orde Baru. Pengunjung dapat menemukan lemari berisi penghargaan tanda jasa yang diterima Habibie dan Ainun seperti Bintang Republik Indonesia Adipurna.

BACA JUGA: Wamenkes Resmikan Instalasi Hemodialisis RS Hasri Ainun Habibie demi Kemudahan Layanan Cuci Darah bagi Warga Gorontalo


Wisma Habibie Ainun terletak di Jalan Patra Kuningan XIII No.5, Jakarta Selatan akan dibuka untuk umum mulai Februari 2025. --Wisma Habibie Ainun

Selain Ruang Pendopo, WHA juga memiliki Ruang Bhineka Tunggal Ika yang menonjolkan panel-panel budaya simbolis dari lima pulau besar Indonesia, seperti Rumah Gadang dari Sumatera, Kapal Pinisi dari Sulawesi, dan Ukiran Suku Asmat dari Papua.

Di pintu masuk, ornamen peta Indonesia dan panel keagamaan menggambarkan keberagaman agama yang hidup berdampingan secara harmonis. Di area ini, pengunjung akan menemukan representasi simbolis pentingnya iman dan takwa.

Itu dipadukan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan WHA juga menjadi daya tarik utama dengan koleksi sekitar 5.000 buku yang seluruhnya bertema budaya. Di sini, pengunjung dapat melihat miniatur pesawat karya Habibie.

Yakni N250 dan CN235, serta lukisan potret Habibie dan Ainun oleh Basuki Abdullah. Perpustakaan ini, yang diresmikan pada 11 Agustus 2009, merepresentasikan dedikasi Habibie terhadap pencerahan intelektual dan cinta terhadap kebudayaan.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Terima Kedatangan Direktur CIA di Wisma Indonesia Washington DC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: