Self Reward Sebagai Cara Seru Merayakan Pencapaian Diri Sendiri

Self Reward Sebagai Cara Seru Merayakan Pencapaian Diri Sendiri

Self reward sebagai bentuk apresiasi kepada diri sendiri setelah melalui berbagai tantangan atau atas sebuah pencapaian. --iStock

Sebaliknya, self reward juga mempunyai sisi negatif yang perlu diperhatikan. Tanpa kontrol yang baik, kebiasaan ini justru bisa membawa dampak yang merugikan, seperti:

1. Bisa memicu gaya hidup konsumtif kalau tidak terkontrol

Alih-alih jadi momen apresiasi, self reward bisa berubah menjadi kebiasaan belanja yang berlebihan dan sulit dihentikan.

BACA JUGA: Rahasia Memulai Hari Lebih Produktif Lewat Morning Routine

2. Potensi membuat self reward jadi alasan “pembenaran” belanja impulsif


Banyaknya orang yang boros berkedok self reward, maka perlu ditekankan untuk tetap mengontrol diri agar tidak ada penyesalan. --iStock

Sering kali muncul pola pikir “toh ini hadiah untuk diri sendiri” yang akhirnya dipakai sebagai alasan untuk membeli sesuatu tanpa pertimbangan matang.

3. Risiko masalah finansial kalau berlebihan

Jika dilakukan terus-menerus tanpa perhitungan, self reward berisiko mengganggu kondisi keuangan dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

Agar tetap bermanfaat tanpa menimbulkan dampak negatif, self reward sebaiknya dilakukan dengan cara yang lebih sehat dan terkontrol. Beberapa cara yang bisa diterapkan antara lain:

BACA JUGA: Kerja Santai tapi Produktif dengan Musik

1. Pilih bentuk reward yang sesuai kemampuan finansial


Mendengarkan musik sekaligus melakukan hobi bisa jadi bentuk self reward sederhana yang tidak perlu mengorek kantong lebih dalam. --iStock

Self reward tidak harus selalu mahal. Hal sederhana pun bisa memberi rasa bahagia selama sesuai dengan kondisi dompet, misalnya mendengarkan musik favorit, melakukan hobi, atau sekadar menghirup udara segar.

2. Fokus ke pengalaman, jangan selalu barang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: