Wajah Baru Newfoundland dan Labrador, Infrastruktur Raksasa Buka Akses Esberg

Wajah Baru Newfoundland dan Labrador, Infrastruktur Raksasa Buka Akses Esberg

WISATA GUNUNG ES di Iceberg Alley sebagai cara untuk menarik pengunjung dan menciptakan lapangan kerja lokal.-Getty Images-BBC

HARIAN DISWAY - Sebuah proyek infrastruktur raksasa yang memakan waktu hampir seperempat abad dan dana lebih dari 1 miliar dolar Kanada (sekitar Rp 1,7 triliun rupiah) akhirnya mengubah wajah Newfoundland dan Labrador. Sekaligus menjadi tempat wisata menawan.

Jalan raya sepanjang 1.200 kilometer yang dikenal sebagai Trans-Labrador Highway atau Expedition 51 kini resmi menghubungkan wilayah-wilayah terpencil. Sekaligus membuka akses ke salah satu fenomena alam paling ikonik di Kanada: Iceberg Alley.

Bagi masyarakat lokal, jalan raya itu lebih dari sekadar jalur transportasi. Kehadirannya melambangkan harapan baru bagi ekonomi, pariwisata, hingga pelestarian budaya. 

BACA JUGA:4 Rekomendasi Spot Wisata di Bali Untuk Pencinta Alam, Pernah Muncul di MV K-Pop Juga Loh!

Selama puluhan tahun, wilayah Labrador dikenal sebagai kawasan sulit dijangkau, dengan garis pantai berlekuk-lekuk dan akses jalan yang minim.


JALAN RAYA ribuan kilometer yang dikenal sebagai Trans-Labrador Highway atau Expedition 51, buka akses Iceberg Alley.-Alamy-BBC

Sejak Newfoundland bergabung dengan Kanada pada 1949, hanya ada sekitar 195 kilometer jalan beraspal. Yakni untuk provinsi dengan garis pantai sepanjang 29 ribu kilometer.

Dilansir BBC, pembangunan jalan baru itu membawa perubahan besar bagi komunitas-komunitas kecil yang selama ini terisolasi.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Spot Makanan Halal di Korea Selatan, Wisatawan Muslim Wajib ke Sini!

Keith Pike, manajer kota Red Bay, sebuah perkampungan pesisir di selatan Labrador, menyebut kehadiran jalan baru membuatnya bisa kembali ke kampung halaman.

“Orang-orang seperti saya bisa pulang. Karena adanya peluang baru yang diciptakan,” ujar Pike dengan optimis.

Red Bay yang dulu hanya bisa diakses lewat jalan kerikil, kini kembali berkembang. Lokasi bersejarah itu pernah menjadi pusat industri perburuan paus bangsa Basque pada abad ke-16. Kini, bersama Parks Canada, warga setempat mengembangkan Red Bay National Historic Site.

BACA JUGA:Swedia dan Wisata Sleep Tourism, Manfaatkan Pesona Alam dan Musim Dingin

Itu dikembangkan dengan pusat interpretasi baru, jalur pendakian di Saddle Island, hingga papan informasi arkeologi yang menceritakan jejak peradaban masa lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bbc.com