Tanya von Degurechaff dalam Anime Youjo Senki, Pemimpin Keras Bukan Culas

Namun bagi Tanya, aturan tetaplah aturan. Kepatuhan jauh lebih penting dibanding hasil yang kebetulan berhasil.

Cara kepemimpinannya membuat banyak orang membencinya. Tetapi, di balik sifat keras itu, ada hasil nyata: kompi yang ia pimpin selalu terlatih, disiplin, dan penuh kompetensi.

BACA JUGA:Anime Cyberpunk: Edgerunners 2 Resmi Diumumkan, 10 Episode Baru Tanpa David Martinez

Keberhasilan Tanya membentuk kompi sihir yang disiplin membuatnya mendapat pengakuan. Setelah menyelesaikan pertempuran di Rhine, dia mendapat gelar dan kepercayaan untuk memimpin batalion baru. Di mata penonton, sifat sadistiknya tampak sebagai kelemahan.

Namun jika ditelaah lebih jauh, standar tinggi yang dia terapkan justru mencetak pasukan yang jauh lebih kompeten dibanding unit lainnya. Tanya selalu memulai dari dasar: memilih orang-orang yang tepat.

Dia lebih memilih talenta yang punya potensi ketimbang pengalaman kosong. Dalam seleksi, ratusan perwira muda gagal ia terima. Hanya tersisa 12 orang. Keduabelas orang itu menurut Tanya layak memimpin setiap kompi.

BACA JUGA:Mengenal Wonder of You: Stand Teraneh di Anime JoJo’s Bizarre Adventure

Meski dikenal keras, pasukan yang dipimpin Tanya dari anime Youjo Senki punya loyalitas yang sangat tinggi. --pinterest

Dengan standar yang tinggi itu, Tanya tak berhenti berinovasi. Dia tahu pasukan butuh ditempa lebih keras lagi.

Maka, ia menciptakan metode pelatihan yang ekstrem. Salah satunya latihan neraka di gunung bersalju. Dengan tantangan sumber daya terbatas, suhu menusuk, hingga kondisi yang mendekati mustahil.

Belum cukup di situ, pelatihan dilanjutkan dengan hujan peluru artileri selama 36 jam. Seolah tak puas, Tanya menambah penderitaan itu dengan perjalanan kaki dua hari tanpa senjata di medan perang. Sekilas terlihat tak manusiawi.

BACA JUGA:Mengenal Wonder of You: Stand Teraneh di Anime JoJo’s Bizarre Adventure

Namun hasilnya nyata: para prajurit yang bertahan tumbuh dengan intuisi tajam. Mereka siap menghadapi keadaan terdesak kapan saja. Dari situlah lahir Batalion Penyihir Gerak Cepat 203, pasukan elit yang disegani.

Batalion 203 kerap dikirim ke medan perang paling berbahaya. Di tempat lain, unit mungkin gagal. Tapi pasukan Tanya justru berhasil menyelesaikan misi.

Pola kepemimpinannya sederhana namun efektif: keras, disiplin, tapi tidak culas. Tanya tahu bahwa dia memimpin pasukan di tengah situasi yang selalu berisiko.

Sumber: