Momentum Presiden Prabowo Subianto

ILUSTRASI Momentum Presiden Prabowo Subianto.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
AMUK RAKYAT kemarin adalah momentum bagi Presiden Prabowo Subianto untuk mendengarkan suara asli RAKYAT. Yang muak dengan pernyataan, kebijakan, dan tingkah pola para penyelenggara negara yang menyakiti hati mereka.
Saya berulang kali menyampaikan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur. Dengan demikian, moral dan etika menjadi filter utama.
Sebab, sesuatu yang tidak dilarang bukan berarti boleh. Pasalnya, bisa jadi hal itu menyakiti hati rakyat kebanyakan yang makin miskin.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Takziah ke Rumah Affan Kurniawan
Tetapi, kita semua tahu. Nilai-nilai luhur itu terkikis sejak nilai Pancasila tidak lagi nyambung secara utuh dengan pasal-pasal hasil amandemen konstitusi pada tahun 1999–2002. Karena amandemen saat itu telah mengubah sistem bernegara hasil rumusan para pendiri bangsa.
Karena kedaulatan rakyat tidak lagi di tangan MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat, yang lengkap diisi oleh utusan golongan dan utusan daerah. Tapi, kedaulatan rakyat sejak amandemen telah diserahkan kepada partai politik dan presiden terpilih.
Semangat kolektivisme, yang menjadi ciri bangsa kita sejak dulu, telah hancur digerus oleh individualisme. Gaya hidup santun telah digerus menjadi gaya hidup hedon. Kecintaan kepada negeri dan rakyat sudah berganti menjadi pemujaan terhadap komoditas dan kelompok.
BACA JUGA:Presiden Perintahkan TNI-Polri Bertindak, Prabowo Sebut Ada Indikasi Makar
BACA JUGA:Prabowo Minta Masyarakat Percaya kepada Pemerintah, Jangan Mau Diadu Domba
Muak rakyat yang menjadi amuk rakyat ini harus segera direspons. Menertibkan dan menindak aksi anarkistis yang merusak fasilitas umum memang harus dilakukan. Namun, menertibkan dan mengganti penyelenggara negara yang melukai hati rakyat lebih penting.
Sebab, bila pernyataan, kebijakan, tingkah pola penyelenggara negara yang ”terekam jejak digitalnya” pernah melukai rakyat tidak ditertibkan dan ditindak, upaya keras presiden untuk memutar kemudi kapal besar Indonesia menuju kedaulatan dan kebangkitan Indonesia akan menjadi paradoks. Karena injustice hanya menghasilkan civil unrest.
Ayo, Pak Presiden. Dengar suara asli rakyat. Buka istana dan undang kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki akal sehat, kejujuran, dan nurani. Undang juga semua ketua umum partai di Senayan. Umumkan sesuatu yang melegakan hati rakyat.
BACA JUGA:Prabowo Deteksi Upaya Makar dan Terorisme di Balik Maraknya Penjarahan dan Pembakaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: