Pertimbangan Keamanan, Khofifah Terapkan Sistem Kerja FWA bagi ASN Non Teknis Pemprov Jatim

Pertimbangan Keamanan, Khofifah Terapkan Sistem Kerja FWA bagi ASN Non Teknis Pemprov Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa-Pemprov Jawa Timur -

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerbitkan Surat Edaran Nomor 11410 Tahun 2025 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Tugas Kedinasan ASN dan Non-ASN di Lingkungan Pemprov Jatim

SE tersebut berlaku mulai 1-4 September 2025 sebagai langkah antisipasi atas kondisi keamanan. 

Dalam SE tersebut, perangkat daerah yang memberikan pelayanan esensial seperti Dinas Kesehatan (termasuk rumah sakit), Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD, dan Bakesbangpol wajib tetap bekerja 100% Work From Office (WFO) untuk menjamin layanan publik berjalan normal.

Sementara perangkat daerah lainnya diperkenankan menerapkan Flexible Working Arrangement (FWA) berupa kombinasi WFO, Work From Home (WFH), atau Work From Anywhere (WFA), dengan tetap mengacu pada kebutuhan pelayanan serta situasi keamanan.

”Pemerintah harus menjadi teladan dalam menjaga stabilitas dan memastikan pelayanan publik berjalan baik. Karena itu, layanan esensial tidak boleh berhenti. Namun, bagi perangkat daerah lain, pengaturan kerja lebih fleksibel agar keselamatan pegawai juga terjaga,” jelas Khofifah.

BACA JUGA:Antisipasi Terjadi Demo Lanjutan, Khofifah Imbau Sekolah di Jatim Sesuaikan Metode Belajar

BACA JUGA:Khofifah Sapa Warga Usai Gedung Grahadi Terbakar, Ajak Jaga Kondusivitas dan Tak Terprovokasi

Mantan Menteri Sosial RI ini juga mengajak masyarakat Jawa Timur untuk menjaga suasana tetap kondusif. Ia mengajak semua warga menjaga nilai persaudaraan, persatuan, dan kekeluargaan. Sehingga, tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah.

Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam kehidupan berdemokrasi. Namun, pendapat tetap harus disalurkan melalui jalur yang tepat, santun, dan bermartabat. 

”Jangan sampai ada peserta didik yang justru ikut dalam aksi yang berpotensi anarkis, karena konsekuensinya bisa sangat merugikan masa depan mereka,” tutur Khofifah. 

Khofifah berpesan agar seluruh elemen masyarakat senantiasa menjaga kondusivitas Jawa Timur  dan tidak mudah terprovokasi. Sebab, Jawa Timur adalah rumah bersama yang harus dirawat dengan semangat persaudaraan dan gotong royong.

”Kita semua ingin aspirasi tersampaikan. Tapi jangan sampai cara penyampaian itu justru  merugikan banyak pihak," ujar Khofifah. "Jawa Timur ini adalah rumah bersama. Mari kita jaga dan rawat bersama. Jangan mudah terprovokasi," tambahnya.

BACA JUGA:Khofifah Temui Ribuan Massa Aksi, Jamin 39 Warga yang Ditahan Polrestabes Bebas

BACA JUGA:Temui Masyarakat, Gubernur Khofifah Dengar Masukan, Aspirasi, dan Bagikan Sembako

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: