Komnas HAM Buktikan Pelanggaran Etik dalam Kasus Kematian Affan Kurniawan, Mahasiswa Sebut Ada Konspirasi

Komnas HAM Buktikan Pelanggaran Etik dalam Kasus Kematian Affan Kurniawan, Mahasiswa Sebut Ada Konspirasi

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Saurlin P. Siagian menyampaikan hasil gelar perkara terkait kematian ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang tewas setelah tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob alam konferensi pers di Kantor Komnas --

Di sisi lain, mantan Ketua BEM UNPAD Virdian Aurellio Hartono menilai banyak kejanggalan dalam tragedi yang menewaskan Affan.

"Almarhum Affan Kurniawan sempat bangun, sempat duduk. Dilindas, ditabrak. Kemudian karena orang yang ada di dalam mobil rantisnya tujuh orang kan katanya anggota Brimob bilangnya panik, takut. Jadi dia udah nabrak," ujarnya, dikutip dari YouTube dr Richard Lee, MARS.

Virdian menilai tujuh anggota Brimob itu tidak seharusnya panik menghadapi kerumunan. Apalagi dengan kendaraan sekelas rantis yang tahan peluru dan api.

BACA JUGA:Ketua DPR RI Puan Maharani Sampaikan Belasungkawa dan Desak Pengusutan Kasus Affan Kurniawan

BACA JUGA:Menko Polkam: Pemerintah Akan Investigasi Transparan soal Kematian Affan Kurniawan

Ia juga mempertanyakan alasan rantis melaju dengan kecepatan tinggi di tengah massa. "Kalau dokter lihat dari POV video Affan yang lain, ada Affan itu lagi ikutan lari ketika rantis itu ngebut. Itu juga pertanyaan kenapa rantisnya harus ngebut? Kenapa? Ini enggak biasa. Rantis ngebut di jalanan yang sedang ramai," katanya.

Lebih jauh, Virdian menduga ada skenario di balik kematian Affan. Ia mengaku mendengar isu bahwa pada malam itu memang diskenariokan harus ada korban jiwa, agar massa berpindah dari DPR ke Mako Brimob Kwitang. Ia juga menilai telah terjadi pembiaran terhadap aksi kekerasan aparat pada 28 Agustus 2025.

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: