Mantan Dirut PLN Batubara Khairil Wahyuni Ungkap Rahasia Sukses Karier

MANTAN Direktur Utama PT PLN Batubara Khairil Wahyuni membagikan kiat sukses dengan berpedoman pada Al-Qur'an.-Dok Pribadi-
”(Fakta) pengalaman sepanjang karier saya, norma Al-Qur’an ini kekal, yang lainnya berubah. Aturan-aturan, norma-norma hukum bisnis tidak tetap, sifatnya dinamis. Karena bisnis dipengaruhi faktor eksternal dan faktor internal, dan kedua faktor tersebut tidak pasti/berubah-ubah,” tegas Khairil.
Faktor eksternal, menurutnya, yakni situasi politik dan ekonomi di tanah air. Politik ekonomi bisa berubah setiap lima tahun pascapemilu, sosialnya berubah, hukumnya juga berubah, sehingga ekonominya berubah.
”Mengakibatkan hukum bisnis tidak kekal/tidak pasti. Jadi, peganglah Al-Qur’an, kemudian diimplemantasikan dalam suatu perilaku, mengikuti perilaku Rasululah SAW,” kata Khairil.
Keteladanan perilaku Rasulullah itu menjadi dasar tindakan, semangat, motivasi, sehingga kapasitas dan pemahaman dalam berbisnis dapat berkembang dan bertambah.
Berdasarkan pengalaman berkarier di PLN dari nol hingga menjadi pejabat sebagai kepala Cabang Pinrang PT PLN (Persero) VII (2000–2004), Khairil menyimpulkan setidak-tidaknya ada sembilan modal sebagai bekal dalam menghadapi tantangan mencapai karier sukses.
PERTAMA, punya dasar hukum/fikih, yakni Al-Qur’an.
KEDUA, perilaku harus mengedepankan norma adab, kesantunan sebagaimana diteladankan Rasulullah.
KETIGA, meyakini bahwa Allah menciptakan kapasitas orang per orang sama, namun untuk sukses, Allah memberikan petunjuk lewat Al-Qur’an. Artinya, Allah memberikan modal dasar kepada kita mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan hati untuk bersyukur (dengan ikhlas).
”(Sebagaimana) Allah berfirman dalam surah Nahl ayat 78, yang artinya, Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kami pendengaran, penglihatan, dan hati”,” papar Khairil. Tapi, kenapa ada yang sukses dan ada yang tidak sukses?
Yang sukses, lanjut Khairil, karena selalu berpikir positif. Selalu bersyukur setiap menghasilkan sesuatu. Ketika gagal, dia ikhlas, sehingga bisa bersabar. Meyakini kegagalan diuji Allah, untuk menghapus dosa. Karena itu, ia mudah bangkit. Kemudian, bangkit lagi.
”Sebaliknya, kalau terbelenggu (tidak ikhlas) atas suatu kegagalan, gagal lebih dalam lagi dan tidak bisa bangkit,” tutur Khairil.
Walau begitu, Khairil memperingatkan, semua potensi kapasitas itu masih memiliki celah potensi ancaman gagal jika tidak disertai sikap waspada dan kehati-hatian.
”Pengalaman saya ketika menjalankan organisasi (PLN Batubara), saya hanya fokus pada modal (kapasitas) diri sendiri tadi, tidak fokus adanya ancaman dari luar,” ungkap Khairil.
Padahal, lanjut dia, firman Allah sudah mengingatkan dalam surah Al-Hujurat ayat 12. Artinya, ”... jauhilah banyak prasangka (buruk). Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah sekali-kali mencari kesalahan orang lain, dan janganlah di antara kamu menggunjing....”.
Firman Allah itu mengingatkan kita bahwa ada sebagian dari manusia yang punya potensi mencari cari kesalahan orang lain, bahwa ada orang yang selalu berprasangka buruk kepada orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: