Jalan Lurus dan Melamun Penyebab Kecelakaan di Surabaya

Jalan Lurus dan Melamun Penyebab Kecelakaan di Surabaya

Tim BPDB Surabaya Lakukan Penanganan Kecelakaan -BPBD Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kejadian kecelakaan masih sering terjadi di Surabaya. Tercatat, selama bulan Agustus saja, angka kecelakaan di Kota Pahlawan mencapai 788 kejadian. 

”Kecelakaan menjadi penanganan kedaruratan tertinggi kedua di Surabaya. Setelah darurat medis,” kata Kepala Bidang kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Linda Novanti kepada Disway, Jumat 5 September 2025.

Kecelakaan di Surabaya umumnya terjadi bukan karena sarana jalan. Namun, faktor human error menjadi penyebab utama insiden itu. Terjadi karena masyarakat tak sabar dan tak tertib dalam laku berlalu lintas. 

Kecelakaan di Surabaya didominasi faktor tunggal atau jatuh sendiri dengan jumlah 400 kejadian. Di susul roda 2 vs roda 2 dengan 228 kejadian, dan roda 2 vs roda 4 dengan 73 kejadian. ”Sementara lainnya karena kecelakaan kendaraan besar dan dengan pejalan kaki,” tuturnyi. 

BACA JUGA:Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2024, BPBD Surabaya Gelar Simulasi Bencana di Rusun Penjaringan Sari

BACA JUGA:Banjir Rob Ancam Pesisir Surabaya, BPBD Surabaya Siapkan Evakuasi dan Patroli Rutin

Faktor kecelakaan tunggal itu menjadi salah satu dugaan kuat, bahwa human error menjadi salah satu penyebab.

Sementara untuk lokasi kejadian, ruas jalan Ahmad Yani menjadi yang pertama dengan 45 insiden. Di susul jalan Ir Soekarno (MERR) dengan 32 insiden dan jalan Diponegoro dengan 22 kejadian lalu lintas. 

Disinggung mengapa tiga jalan itu menjadi yang terbanyak kejadian kecelakaan, Linda menyebut ada banyak faktor. Salah satunya jalan lurus yang cukup panjang dengan kepadatan tinggi. ”Banyak orang melamun. Lalu terjauh,” katanyi

Banyak pula pengendara yang tak sabar dan kebut-kebutan di jalan. Sehingga saling bergesekan dengan pengendara lain. Yang ujung-ujungnya mengakibatkan terjadinya kecelakaan. 

Linda mengatakan, saat ini, Pemkot Surabaya terus melakukan penanganan setiap terjadinya insiden kedaruratan. Termasuk peristiwa kecelakaan. ”Salah satunya terus menambah pos terpadu untuk respon cepat penanganan,” katanyi.

Di bulan September ini semisal. Pemkot akan menambah pos terpadu di wilayah Mastrip. Yang dari beberapa analisis kejadian terbaru mengalami peningkatan kecelakaan. 

”Sementara di wilayah ini, belum ada pos terpadu,” paparnya. Jika terjadi kecelakaan, penanganan akan diterjunkan dari pos terpadu Dukuh Pakis. Sehingga penanganan tidak bisa cepat. Karena tim penanganan didatangkan dari pos di wilayah lain. 

Selain kecelakaan, Linda mengatakan, pos terpadu yang diisi oleh tim BPBD Surabaya itu juga akan stand by untuk jenis kedaruratan lain. Salah satunya adalah luapan sungai Kali Suroboyo dan insiden orang tenggelam. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: