Inilah Penyebab Harga Beras Mahal

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, membeberkan temuan terkait tata kelola beras.-Dok. Ombudsman-
HARIAN DISWAY - Harga beras yang terus melambung sejak Agustus 2025 ternyata bukan disebabkan stok yangmenipis. Ombudsman Republik Indonesia mengungkap biang keroknya adalah tata kelola perberasan nasional yang amburadul.
Dalam konferensi pers bertajuk “Menjamin Hak Publik atas Beras Berkualitas dan Terjangkau” di Jakarta Selatan, Rabu, 3 September 2025, anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika memaparkan hasil pemantauan di berbagai daerah, pasar induk, hingga ritel modern.
“Masyarakat kini terjebak dalam situasi sulit: harga beras mahal, kualitas rendah, dan distribusi terbatas. Jika dibiarkan, ini bisa meruntuhkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola pangan,” kata Yeka.
Stok Ada, Tapi Distribusi Amburadul
Data Ombudsman menunjukkan pasokan gabah ke penggilingan padi menurun tajam. Bahkan, delapan dari 35 ritel modern di Jabodetabek sempat kehabisan beras.
BACA JUGA:NasDem Sidoarjo Bagikan Beras dan Beasiswa untuk Driver Ojol
BACA JUGA:Tekan Fluktuasi Harga Beras, Pemerintah Perkuat Penyaluran SPHP di 214 Kabupaten/Kota
Harga beras premium kini menyentuh Rp14.700–Rp32.400 per kilogram. Sedangkan beras non-premium berkisar Rp21.000–Rp37.500 per kilogram, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) memang tersedia dengan harga Rp12.500 per kilogram. Namun, kualitasnya dikeluhkan warga. “Beras SPHP sering dianggap kurang layak, baik dari segi mutu maupun rasa,” ujar Yeka.
Cadangan Bulog Kritis
Ombudsman juga menyoroti kondisi cadangan beras di Bulog. Dari total stok 3,9 juta ton, lebih dari 1,2 juta ton sudah berumur di atas enam bulan.
“Ini berpotensi menyebabkan disposal hingga 300 ribu ton, dengan kerugian negara ditaksir mencapai Rp4 triliun,” jelas Yeka.
BACA JUGA:Satgas Pangan Bongkar Alasan Rak Beras Kosong di Ritel Modern
BACA JUGA:Penjual Beras SPHP Diwajibkan Melapor di Aplikasi, Dinilai Rumit dan Ganggu Distribusi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: