Sumber Cuan Riza Chalid 'The Gasoline Godfather', Buron Korupsi Rp258 Triliun Pertamina

Sumber Cuan Riza Chalid 'The Gasoline Godfather', Buron Korupsi Rp258 Triliun Pertamina

Riza Chalid, dijuluki “The Gasoline Godfather”, terseret kasus korupsi migas senilai Rp285 triliun.--

HARIAN DISWAY - Dikenal luas sebagai The Gasoline Godfather atawa Mafia Migas, Riza Chalid selama bertahun-tahun menjadi tokoh sentral dalam bisnis impor minyak nasional.

Gurita bisnis migas yang ia kendalikan tak hanya menguasai jalur distribusi, tetapi juga menjadi perantara utama pembelian minyak mentah untuk kebutuhan dalam negeri.

BACA JUGA:Anak Riza Chalid Ambil Keuntungan dari Korupsi Minyak Mentah

Namun, dominasi itu kini berbalik arah. Sejumlah entitas yang dulu menjadi sumber kekayaannya justru disita oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai barang bukti dalam penyelidikan kasus korupsi besar-besaran.

Salah satu perusahaan yang terseret adalah PT Orbit Terminal Merak, yang disebut terkait dengan aliran dana ilegal.

BACA JUGA:Kerry Adrianto Riza Juga Jadi Tersangka Korupsi PT Asuransi Jiwasyara

Skandal itu tak hanya menyeret Riza, tetapi juga putranya, Kerry Adrianto, yang diduga menjadi pemilik manfaat (beneficial owner) dari sejumlah perusahaan migas.

Nilai kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp285 triliun menjadikan kasus ini salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia.

BACA JUGA:Desakan Tangkap Riza Chalid Meningkat, Sekata Institut Ungkap Lokasi dan Jejaknya di Malaysia

Kekayaan Riza Chalid sendiri diketahui berasal dari jaringan perusahaan migas yang telah lama beroperasi lintas negara.

Ia tercatat terafiliasi dengan Global Resources Energy dan Gold Manor, dua perusahaan yang pernah menjadi perantara pembelian minyak campuran untuk Pertamina melalui anak usaha di Singapura.

BACA JUGA:Riza Chalid Diduga Bersembunyi di Malaysia, Imigrasi dan Kejagung Bergerak Cepat

Dalam laporan restrukturisasi Pertamina, Global Energy disebut sebagai pemasok terbesar minyak mentah ke Pertamina Energy Services Ltd, dengan kontribusi mencapai 33,3 persen.

Nilai transaksi bisnisnya diperkirakan menembus Rp492,4 triliun per tahun, sementara kekayaan pribadinya ditaksir mencapai Rp6,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: