Fenomena Gerhana Bulan, Dulu Mitos, Kini Bisa Dinikmati Siapa Saja

Link live streaming Gerhana Bulan Total 7 September 2025.--Pinterest
HARIAN DISWAY - Gerhana Bulan Total akan menghiasi langit Indonesia pada Minggu malam hingga Senin dini hari, 7–8 September 2025.
Fenomena langka yang dapat diamati dari seluruh wilayah tanah air ini diprediksi berlangsung lebih dari lima jam, dengan puncaknya pada pukul 01.11 WIB.
Berbeda dengan gerhana matahari yang memerlukan kacamata khusus, gerhana bulan kali ini dapat dinikmati hanya dengan mata telanjang.
BACA JUGA:Kisah Legenda Gerhana Bulan dari Berbagai Belahan Dunia
Namun jauh sebelum sains menjelaskan fenomena ini secara rinci, masyarakat dunia telah lebih dulu menautkannya dengan mitos, legenda, bahkan ritual yang diwariskan turun-temurun.
Sebagian masyarakat Jawa kuno percaya bahwa bulan sedang “dimakan” oleh Batara Kala, sosok raksasa dalam mitologi Hindu-Jawa. Karena itu, warga zaman dulu membunyikan kentongan atau membuat suara bising untuk mengusirnya.
Sejarah mencatat bahwa gerhana bulan pernah dianggap sebagai pertanda malapetaka. Salah satu yang terkenal adalah peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro pada 1830.
Dua minggu sebelum penangkapannya, gerhana bulan total terjadi dan diyakini sebagai firasat buruk oleh masyarakat Jawa.
Kini, cara pandang itu telah berubah. Gerhana bulan justru menjadi momen perayaan ilmu pengetahuan dan wisata astronomi.
Batara Kala, sesosok raksasa pemangsa waktu yang dipercaya tengah melahap Bulan saat gerhana terjadi. --Pinterest
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Kota Banjarbaru, misalnya, mengundang masyarakat untuk menyaksikan gerhana bulan total kali ini di Lapangan dr. Murdjani.
Tidak hanya menatap langit, pengunjung juga akan mendapat edukasi tentang fenomena alam yang satu ini.
Pada puncaknya, Bulan tidak akan gelap total, melainkan memerah seperti darah—fenomena yang dikenal sebagai “Blood Moon”.
Warna ini muncul akibat hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi: cahaya biru terhambur, sementara cahaya merah dengan panjang gelombang lebih panjang menembus hingga ke permukaan Bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: