Ditemukan 65 Potongan Mutilasi di Mojokerto: Dicacah di Lidah Wetan, Surabaya

Ditemukan 65 Potongan Mutilasi di Mojokerto: Dicacah di Lidah Wetan, Surabaya

ILUSTRASI Ditemukan 65 Potongan Mutilasi di Mojokerto: Dicacah di Lidah Wetan, Surabaya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Di kasus Alvi dan Tiara, motifnya belum diungkap polisi. Mungkin tak jauh dari itu. Namun, mengapa sampai mutilasi kecil-kecil begitu? 

Dikutip dari jurnal US Department of Justice, volume 39 edisi Maret 1999, berjudul Profiling Offenders in Mutilation-Murder Cases, karya duet Kazumi Watanabe dan Masayuki Tamura, disebutkan bahwa dulu kasus mutilasi masih jarang.

Berdasar data itu di Amerika Serikat (AS) periode tahun 1947 dan 1996, ada 123 kasus pembunuhan-mutilasi. Tercatat 93 kasus terpecahkan dan 30 kasus belum terpecahkan.

Studi itu mengecualikan 16 kasus karena datanya hilang dan berfokus pada 77 kasus yang terpecahkan. 

Karakteristik korban diukur meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan gaya hidup. Karakteristik pelanggaran meliputi tempat ditemukannya jenazah, jumlah jenazah, penyebab kematian, jumlah bagian tubuh yang dibuang, bagian yang dibuang, pengambilan otot dan jaringan adiposa, pengambilan organ dalam, pengambilan alat kelamin, dan apakah jenazah dibakar. 

Karakteristik pelaku meliputi usia, pekerjaan, hubungan korban-pelaku, apakah pelaku tinggal bersama korban, motivasi pembunuhan, dan jumlah pelaku. 

Hasilnya, mayoritas pembunuhan-mutilasi dilakukan satu pelaku. Juga, mayoritas pelaku adalah orang sangat dekat korban. Namun, riset itu tidak mengungkap motif pelaku membunuh-mutilasi.

Di Indonesia kasus pembunuhan-mutilasi hampir semuanya dilakukan suami terhadap istri. Ini bukan kekejaman biasa. Ini kekejaman luar biasa, sebagaimana dahsyatnya limerensi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: