Kecolongan Hadirkan Tokoh Zionis, Rais Aam PBNU Minta Akademi Kepemimpinan Nasional NU Dihentikan

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (tengah) dan Anggota Syuriah PBNU Mohammad Nuh (kanan).-PWNU Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) yang digelar sejak Juni 2025 menimbulkan polemik. Itu karena salah seorang pembicaranya adalah tokoh zionis, Peter Berkowitz.
Kritik pun bermunculan. Bahkan pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia KH Imam Jazuli dalam tulisan opini yang dimuat di disway.id pada 8 September 2025m meminta Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar meletakkan jabatan.
Sebenarnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar sudah bersikap. Yakni meminta pelaksanaan AKN NU dievaluasi total.
"Permintaan itu sudah disampaikan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar melalui surat tertanggal 25 Agustus 2025 kepada Ketua Umum PBNU perihal Penghentian/Penangguhan Pelaksanaan AKN NU dan Nota Kesepahaman PBNU dengan CSCV (center for shared civilization values)," ujar Ketua Tim Koordinasi dan Supervisi Syuriah PBNU Prof Dr Mohammad Nuh DEA di Surabaya, Selasa, 9 September 2025.
BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Bahwa BRICS Adalah Pilar Stabilitas Dunia
Dalam surat itu, kata Nuh, Rais Aam PBNU minta AKN NU dihentikan/ditangguhkan sampai dengan adanya evaluasi secara menyeluruh yang melibatkan Tim Koordinasi dan Supervisi Pengurus Besar Syuriah. Selain itu, Nota Kesepahaman PBNU dengan CSCV terkait materi dan narasumber kaderisasi di NU juga diminta untuk diputus pasca-polemik Peter Berkowitz itu.
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya C. Staquf, dan Syuriah PBNU Mohammad Nuh.-PWNU Jatim-
Menurut Nuh, surat itu awalnya hanya disampaikan kepada Ketua Umum PBNU dengan tembusan kepada Penanggung Jawab CSCV, wakil Rais Aam, dan ketua Tim Koordinasi dan Supervisi Syuriah PBNU. Namun, karena banyak yang menanyakan sikap Rais Aam terkait polemik AKN NU pada beberapa waktu lalu, akhirnya Rais Aam PBNU menyampaikan kepada jajaran Syuriah PBNU bahwa Rais Aam telah mengeluarkan surat perintah penghentian/penangguhan AKN NU dan meminta evaluasi sejak tanggal 25 Agustus itu.
"Bahkan, surat itu sudah disampaikan sekitar pukul 07.00 WIB dan berita media baru ramai pukul 09.15 WIB," kata anggota Syuriah PBNU itu.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf (Gus Yahya) juga telah merespons surat rais aam tersebut. Pada 28 Agustus 2025, Gus Yahya menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan dalam mengundang Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya. "Hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber," ujar Gus Yahya saat itu.
Bahkan, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin di Rembang, Jawa Tengah, itu menegaskan bahwa hingga sekarang sikap dirinya dan PBNU terkait masalah Palestina tidak pernah berubah. Sejak dulu, NU konsisten menyuarakan hak Palestina untuk merdeka dan berdaulat. "Saya dan PBNU mengutuk tindakan-tindakan genocidal yang brutal yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza," tegas Gus Yahya.
BACA JUGA:Israel vs Italia 4-5: Sandro Tonali Selamatkan Azzurri di Menit 90+1
BACA JUGA:Hadiri Maulid Nabi Muslimat NU Malang, Khofifah: Akhlak dan Terknologi Digital Harus Seiring
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: