Menkeu Purbaya Minta Maaf: Saya Kalau Ngomong, Kata Bu Sri, Gayanya Koboi!

Menkeu Purbaya Minta Maaf: Saya Kalau Ngomong, Kata Bu Sri, Gayanya Koboi!

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meminta maaf atas ucapannya saat menanggapi soal tuntutan rakyat 17+8.--YouTube Kemenkeu

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan tugas barunya setelah resmi menggantikan Sri Mulyani.

Dalam sambutan pada acara serah terima jabatan (sertijab) di Kementerian Keuangan tadi pagi, Purbaya menegaskan dirinya akan berusaha semaksimal mungkin menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Viral Akun Instagram Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Diduga Punya Anak Menkeu Purbaya

“Ini kan saya masih pejabat baru di sini. Menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboi,” ujarnya.

Purbaya menuturkan, pengalaman sebelumnya sebagai direktur Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membuatnya relatif lebih tenang karena tidak banyak mendapat sorotan publik.

Namun di Kemenkeu, katanya, setiap pernyataan langsung menjadi perhatian luas.

BACA JUGA:Sertijab Di Kantor Kemenkeu, Sri Mulyani Berikan Tongkat Estafet ke Purbaya Yudhi Sadewa

“Waktu di LPS sih tak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di keuangan beda, Bu. Salah ngomong langsung dipelintir sana-sini. Jadi saya kemarin kalau ada kesalahan saya mohon maaf, ke depan akan lebih baik lagi,” ucapnya.

Ia juga meminta arahan dari pendahulunya, Sri Mulyani, agar kebijakan fiskal tetap terjaga dan ekonomi nasional tumbuh lebih baik. Sehingga ekonomi nasional bisa tumbuh lebih bagus lagi,

“Yang ketiga, ini kan saya baru di sini, yang jelas saya akan berusaha semaksimal mungkin. Jadi ke depan teman-teman media, tolong beri saya waktu untuk bekerja dengan baik. Nanti kalau sudah beberapa bulan baru anda kritik habis-habisan,” kata Purbaya.

BACA JUGA:Ucapan Menkeu Purbaya Dinilai Kurang Berempati saat Tanggapi Tuntutan Rakyat 17+8

Anda sudah tahu, sebelumnya Purbaya menanggapi gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat yang mencuat usai rangkaian aksi demonstrasi beberapa pekan terakhir.

Menurutnya, aspirasi tersebut muncul dari sebagian kecil masyarakat yang merasa belum puas dengan kondisi perekonomian.

"Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu hidupnya masih kurang ya," ujar Purbaya selepas pelantikan kepada wartawan, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: