PLN Siapkan Pembangkit Nuklir 500 MW Dukung Target Net Zero Emission 2060

PLN Siapkan Pembangkit Nuklir 500 MW Dukung Target Net Zero Emission 2060

Direktur Teknologi Engineering dan Keberlanjutan PLN Evy Haryadi-PLN-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berkapasitas 500 MW.

Pembangunan PLTN itu memang menjadi bagian dari transisi energi nasional yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

Wacana pembangunan nuklir itu dibahas dalam seminar nasional bertajuk Peluang dan Tantangan serta Peran Energi Nuklir untuk Sektor Ketenagalistrikan dalam Mendukung Kebijakan deCarbonisasi menuju NZE 2060. 

Kegiatan tersebut digelar PLN  bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Jawa Timur di Gedung PLN Nusantara Power, Surabaya, Selasa, 9 September 2025.

Seminar itu menghadirkan pakar dan praktisi energi dari berbagai institusi. Para narasumber membahas aspek teknis, keselamatan, regulasi, dan strategi penerimaan publik terhadap pemanfaatan nuklir. 

Peserta dari kalangan akademisi, industri, dan pemerintah diajak melihat potensi nuklir dalam bauran energi nasional ke depan.

BACA JUGA:Mantan Dirut PLN Batubara Khairil Wahyuni Ungkap Rahasia Sukses Karier

BACA JUGA:PLN Siagakan Tim Khusus Jaga Kelistrikan saat Peluncuran Koperasi Merah Putih di Jatim

Direktur Teknologi Engineering dan Keberlanjutan PLN Evy Haryadi menyampaikan, pengembangan PLTN menjadi opsi penting dalam menjaga pasokan energi bersih dan andal di masa depan.

”PLN telah menandatangani Paris Agreement pada 2021. Ke depan, potensi renewable energy bisa saja menipis. Sehingga energi nuklir sangat dibutuhkan. Dalam RUPTL 2025–2034, kami merencanakan pembangunan PLTN berkapasitas 2x250 MW sebagai bagian dari roadmap NZE,” ujar Evy.

Ia menambahkan, implementasi energi nuklir membutuhkan persiapan panjang. Termasuk mitigasi tantangan teknis, regulasi, dan penerimaan publik. “National position dan manajemen stakeholder sangat krusial, termasuk mengatasi stigma negatif yang mungkin muncul di masyarakat,” tambahnya.

Ketua MKI Jawa Timur Dwi Kusnanto bilang, rencana pembangunan PLTN ini perlu sinergi lintas sektor. Sehingga rencana pembangunan PLTN bisa terealisasi dengan waktu yang tidak terlampau lama. 

BACA JUGA:Konsumsi Listrik Jatim Naik 5,16%, PLN Catat Penjualan 22,69 TWh hingga Juni 2025

BACA JUGA:PLN Hadirkan Listrik Tenaga Surya di 7 Pulau di Madura, Rasio Desa Berlistrik di Jatim Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: