The International 2025: PARIVISION Singkirkan HEROIC, Melaju ke Upper Bracket Semifinal

PARAVISION berhasil tundukan HEROIC di The International 2025. --HARIAN DISWAY
HARIAN DISWAY – Playoffs Dota2 The International (TI) 2025 semakin panas. Pertemuan PARIVISION melawan HEROIC menjadi salah satu laga yang paling ditunggu, dan hasilnya tidak mengecewakan. PARIVISION sukses menundukkan HEROIC dengan skor 2-1, memastikan langkah mereka semakin dekat ke Aegis of Champions.
Kedua tim datang dengan latar belakang berbeda. HEROIC adalah tim kuda hitam dari Amerika Selatan yang lolos melalui regional qualifier. Di awal fase grup, mereka bahkan diprediksi angkat koper lebih cepat karena mengalami kekalahan beruntun.
Namun, mereka berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan penting. Termasuk kejutan besar saat menumbangkan Tundra Esports.
Perjalanan mereka berlanjut dengan performa luar biasa di babak eliminasi, menyingkirkan Yakutou Brothers dan meraih posisi Top 8—pencapaian terbaik mereka di The International sejauh ini.
BACA JUGA:Panduan Lengkap TI 13, Turnamen Dota 2 Terbesar Siap Dimulai!
BACA JUGA:Apakah Compendium TI12 dari DotA 2 Masih Worth It?
9Class tampak puas setelah kemenangan timnya melawan HEROIC saat di The International 2025. --Valve
Di sisi lain, PARIVISION adalah raksasa baru dari Eropa Timur. Mereka langsung menerima direct invite ke The International 2025 setelah mendominasi dua turnamen besar: ESL One Bangkok 2024 dan ESL One Raleigh 2025.
Meski sempat goyah menjelang TI, performa mereka di fase grup tetap solid, finis di posisi keempat. Kemenangan telak 2-0 melawan tim wildcard Amerika Utara di Elimination Stage membuka jalan mulus menuju Playoffs.
Pertandingan pertama berjalan ketat. HEROIC berani mengambil Pudge di offlane dan Crystal Maiden sebagai counter meta Helm of the Dominator. Namun, meski awalnya seimbang, PARIVISION perlahan membangun keunggulan net worth berkat Alan “Satanic” Gallyamov dengan Lifestealer yang farming tanpa henti.
Momentum HEROIC beberapa kali tumbuh lewat pickoff, tapi tak pernah cukup untuk mengamankan map control. Setelah satu teamfight besar berujung megacreep untuk PARIVISION, game pertama pun dimenangkan dengan KDA mencolok 19/2/6 untuk Satanic.
BACA JUGA:Ketika Tim Indonesia Singkirkan Juara Dunia TI DOTA 2
BACA JUGA:Sejarah MOBA, dari Mod Warcraft hingga Raja Mobile Gaming
Di game kedua, PARIVISION mengubah gaya bermain dengan draft cepat: Templar Assassin, Queen of Pain, dan Phoenix. HEROIC bertaruh pada Ursa milik Yuma “Yuma” Langlet yang di-support Mars dan Nature’s Prophet. Namun, skenario berbalik menjadi dominasi penuh dari PARIVISION.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: