Persebaya Future Lab, Elite Football Tanpa Uang Pangkal!

Persebaya Future Lab, Elite Football Tanpa Uang Pangkal!

Ganesha Putera sebagai Kepala Persebaya Future Lab memberikan materi saat workshop kepelatihan Wani Football-Instagram @persebayafuturelab-

HARIAN DISWAY - Sepak bola Indonesia kini sedang marak praktik rekrutmen pemain muda yang mengharuskan orang tua merogoh kocek dalam. Tapi, Persebaya justru menancapkan bendera berbeda.

Bajol Ijo (sebutan Persebaya) memiliki sebuah sistem pembinaan yang rapi, inklusif, dan yang paling mengejutkan, tidak membebani secara finansial bagi para talenta terpilih.

Khusus untuk jalur elite football, Persebaya menjamin proses rekrutmen benar-benar gratis. Tidak ada biaya pendaftaran, tidak ada iuran bulanan. Bahkan pemain yang lolos justru mendapat fasilitas layaknya atlet profesional.

"Elite football di Persebaya itu bukan tempat bayar untuk main. Ini tempat dimana bakat dibayar untuk berkembang," tegas Ganesha Putera, Kepala Persebaya Future Lab.

BACA JUGA:Persebaya Future Lab Buat Kurikulum Wani Football, Siap Cetak Pemain Berkualitas!

BACA JUGA:Persebaya Future Lab Gandeng Konsultan Spanyol, Gelar Workshop Pelatih Internal

Proses Seleksi Persebaya Future Lab


Suasana seleksi Persebaya Talent Audition di Lapangan Kodam V Brawijaya, 26 Juli 2024-Sahirol Layeli-Harian Disway

Ia menjelaskan, bahwa tim utama Persebaya (Persebaya 1) hingga tim level bawahnya seperti Persebaya 2, 3, 4, dan seterusnya, merupakan bagian dari program Elite Football.

Ya, itu adalah jalur yang sepenuhnya berfokus pada prestasi. Pemain yang masuk ke sini dipilih berdasarkan kompetensi, potensi, dan kesiapan menuju level profesional.

Dan yang luar biasa. mereka tidak hanya bebas biaya. Tapi, juga diberi kontrak dengan benefit seperti gaji bulanan, asuransi, pelatihan profesional, nutrisi terencana, hingga fasilitas seperti mobil atau apartemen, tergantung level kontribusi dan potensinya.

Namun, sebelum mencapai elite level, Persebaya membangun fondasi kuat melalui Grassroot Football. Program itu menyasar anak-anak dan remaja yang baru belajar sepak bola atau ingin terus aktif bermain.

Di sanalah letak perbedaan model bisnis, yakni program Grassroots seperti Liga Persebaya, Klub Internal, Persebaya Academy, Junior Camp, dan Talent Audition memang mengenakan biaya seperti tuition fee atau monthly fee.

Biaya tersebut digunakan untuk operasional pelatihan, lapangan, dan pelatih. Tapi ada pengecualian penting, yakni Talent Audition. Acara tahunan itu menjadi pintu gerbang emas bagi anak-anak berbakat dari keluarga kurang mampu.

BACA JUGA:Ganesha Putera dan Misi Mulia Persebaya Future Lab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: