Cuaca Ekstrim Hingga 17 September, BPDB Siaga di 38 Kabupaten/Kota Seluruh Jatim

Tim BPBD Kabupaten Madiun. Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Madiun, 2.000 Warga Terkena Dampak, 1 Korban Hanyut Dalam Proses Pencarian.--
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menetetapkan 38 kabupaten kota berstatus siaga cuaca ekstrem pada Jumat, 12 September 2025.
BMKG Juanda telah merilis prakiraan cuaca ekstrem di Jawa Timur yang terjadi pada 10 hingga 17 September. Yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.
BMKG menjelaskan, potensi cuaca ekstrem itu terjadi di 22 wilayah. Di antaranya Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Malang, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.
BACA JUGA:Beijing dan Hong Kong Diterjang Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Tetap di Rumah
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jawa Timur Sriyono mengatakan, pihaknya saat ini tak hanya siaga untuk 22 wilayah. Tapi secara keseluruhan. ”Namanya ramalan bisa berubah. Juga bisa berpindah. Untuk itu, kami menyiapkan seluruhnya, 38 kabupaten kota di Jawa Timur,” paparnya.
Untuk itu, BPBD Jawa Timur telah bersiap dalam antisipasi potensi bencana itu. Distribusi logistik maupun peralatan telah diberikan kepada BPBD kabupaten kota di Jawa Timur.
”Seperti pelaratan, tenda, perahu, dan logistik termasuk makanan,” katanya. BPBD kabupaten kota saat ini juga tengah dipersiapkan untuk siap dan siaga selama 24 jam.
Sriyono menghimbau agar masyarakat juga melakukan antisipasi jika ada potensi bencana. Selama seminggu ke depan, masyarakat diminta untuk berteduh di pinggir pohon. Sementara jika terjadi awak begitu pekat, diharapkan untuk segera mencari tempat perlindungan.
BACA JUGA:Musim Kemarau Tapi Sering Hujan Deras, BMKG Sebut Cuaca Indonesia Sedang Anomali
”Dan jika terjadi cuaca ekstrim, masyarakat diminta untuk tidak keluar lebih dulu,” katanya. Tetap berlindung ditempat yang aman.
BMKG Juanda menjelaskan, cuaca ekstrim di Jawa Timur dipicu oleh gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency.
Ditambah suhu muka air laut yang masih hangat menciptakan pertumbuhan awan-awan konvektif yang memunculkan hujan sedang hingga lebat.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: