Sustainable Fashion dalam FESyar Bank Indonesia 2025 (3-habis): Halal Sejak dari Perolehan Bahan Bakunya

Sustainable Fashion dalam FESyar Bank Indonesia 2025 (3-habis): Halal Sejak dari Perolehan Bahan Bakunya

DISPLAI produk kerajinan halal menarik pengunjung FESyar Bank Indonesia 2025 di kompleks Masjid Al-Akbar Surabaya pada Minggu, 14 September 2025.-Christian Mazmur-Harian Disway-

“Tas menjadi produk unggulan kami. Namun, home decoration juga banyak peminatnya,” papar Supardi, pemilik brand Witrove, kepada Harian Disway

Dia lantas menceritakan rangkaian produksi yang menjadi patokannya selama ini. Pertama, eceng gondok dari waduk dikeringkan terlebih dahulu.

BACA JUGA:Rekomendasi 3 Aksesoris Anti Menye-Menye, Semua Bisa Pakai!

BACA JUGA:Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Tren Eco-Friendly yang Kian Diminati

Setelah itu, eceng gondok yang kering baru bisa dibentuk, lalu diolah lagi menjadi kerajinan. Mulai dari tas anyaman, kotak tisu, sandal, hiasan gantung, hiasan toples, tas laptop, keranjang, dan lain sebagainya.

“Eceng gondok itu satu minggu baru bisa kering. Kalau musim penghujan, keringnya bisa lebih lama lagi. Jadi, kami harus menyediakan stok bahan baku yang cukup agar proses produksi terus berjalan,” papar Supardi.

Meskipun begitu, dia mengakui bahwa eceng gondok adalah bahan baku yang murah. Apalagi, di tempat tinggalnya, eceng gondok relatif mudah didapatkan. 


TAS LAPTOP dari eceng gondok menjadi salah satu produk andalan Witrove. Supardi memamerkan kreasinya dalamFESyar Bank Jatim 2025 pada Minggu, 14 September 2025.-Christian Mazmur-Harian Disway-

BACA JUGA:Vegan Leather Bikin Fashion dan Interior Lebih Eco-Friendly

BACA JUGA:Produk Ramah Lingkungan yang Wajib Anda Miliki untuk Gaya Hidup Eco-Friendly

Tentang proses mendapatkan bahan bakunya, Supardi bisa menjamin kehalalannya. “Rangkaian produksinya pun dipastikan halal,” ungkapnya. Yang harus terus dipupuk, menurut dia, adalah konsistensi dan semangat untuk berkarya. 

Berkat ketekunan Supardi dan istrinya, Witrove pun bisa bertahan sampai sekarang. Tidak sekadar bertahan, kerajinan dari eceng gondok itu juga kian berkembang.

Bahkan, Witrove pernah ikut pameran di Korea Selatan, Tiongkok, dan Belanda. Sekarang, Witrove bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar untuk pemasaran produk. Di antaranya, Gramedia dan Mr. DIY. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: