Konsumsi Telur Setengah Matang, Aman atau Tidak?

HARIAN DISWAY - Konsumsi telur setengah matang kini semakin populer. Baik dikonsumsi langsung, atau menjadi pelengkap mie, nasi goreng, dan roti panggang. 

Tekstur telur setengah matang yang lembut dan rasanya yang gurih memang disukai. Apalagi, gizinya lengkap dan kandungan proteinnya tinggi. 

Selain protein, telur mengandung lemak sehat, serta vitamin penting seperti A, D, dan B12. Tak heran jika telur sering disebut sebagai superfood yang mudah didapat dan bisa diolah dengan berbagai cara. 

BACA JUGA: 6 Keunggulan Telur Bebek Dibanding Telur Ayam

BACA JUGA: Alternatif Sehat Olahan Telur Selain Direbus

Di balik kelezatan telur setengah matang yang kian populer, muncul pertanyaan besar: Sebenarnya, apakah mengonsumsi telur setengah matang aman untuk kesehatan?

Meskipun kandungan gizinya melimpah, cara mengonsumsi telur sangat menentukan manfaat maupun risikonya. 

Pada telur setengah matang, masih ada potensi bakteri Salmonella yang hidup. HealthyDietTrends menyatakan bahwa bakteri tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari diare, mual, hingga demam. 

Risiko tersebut menjadi lebih serius bagi kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah. 

BACA JUGA: Resep Sup Telur Tomat, Hidangan Praktis dan Lezat!

BACA JUGA: 5 Resep Olahan Telur yang Mudah dan Praktis

CANGKANG TELUR yang retak berisiko terkontaminasi bakteri. --iStock

Selain tingkat kematangan, kebersihan penyimpanan dan penanganan telur juga berperan penting. Telur yang disimpan di suhu tidak tepat atau cangkangnya retak lebih berisiko terkontaminasi bakteri.

Telur dengan kondisi seperti itu, sebaiknya tidak dikonsumsi setengah matang. Sebab, berpotensi terkontaminasi bakteri dan berbahaya jika tidak dimasak sampai matang. 

Sumber: