Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (26): Pameran Era AI
SEREMONI PEMBUKAAN China-ASEAN Expo 2025 di Nanning, Wilayah Otonomi Guangxi, Tiongkok, Rabu, 17 September 2025.-Doan Widhiandono-
Rabu pagi, 17 September 2025, The 22nd China-ASEAN Expo (CAEXPO) resmi dibuka di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Guangxi. Bukan hanya soal perdagangan. Tahun ini panggungnya menyorot satu kata kunci: kecerdasan buatan.
SEJAK pukul 08.00, nuansa futuristik sudah menyergap pengunjung. Dua robot humanoid menyambut tamu. Mereka melambaikan tangan. Bahkan menirukan gerakan siapa pun yang berdiri di depannya.
Dan mereka bukan satu-satunya ’’makhluk masa depan’’ yang tampil. Di tengah-tengah acara pembukaan, muncul sepasang MC virtual—satu laki-laki, satu perempuan—yang tampil di layar raksasa. Keduanya adalah “panitia AI” pertama dalam sejarah pameran ini. Mereka bisa berdialog dengan tamu dan secara real time. Menampilkan highlight pameran.
“Tiongkok bersedia bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk membangun komunitas bersama dengan masa depan yang lebih erat melalui langkah nyata dan pendekatan yang lebih proaktif,” ujar Wakil Presiden Tiongkok Han Zheng saat menjadi pembicara kunci.
Ia menegaskan, kerja sama ini akan terus mendorong perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran kawasan.
CAEXPO 2025 berlangsung hingga 21 September 2025. Melibatkan lebih dari 3.200 perusahaan dari 60 negara. Area pameran mencakup 160.000 meter persegi. Lebih dari 30 persen ruangnya diisi peserta internasional. Kehadiran ASEAN tentu terasa menonjol. Dari Thailand hingga Vietnam. Dari Malaysia hingga Indonesia.
Bagi Indonesia, momentum tersebut menjadi ajang diplomasi ekonomi sekaligus kebudayaan. Paviliun Indonesia tampil dengan tema Kalimantan Selatan. Paviliun itu berdiri sejajar dengan stan negara-negara ASEAN lain. Semuanya sama-sama berlomba menampilkan kekayaan budaya mereka.
Produk-produk unggulan kawasan pun turut dibawa. Misalnya, Mitr Phol Group dari Thailand dengan industri gula, Petronas dari Malaysia di bidang energi, hingga kopi legendaris Trung Nguyen dari Vietnam yang mengibarkan kopi khasnya.
MENIRU GERAKAN, robot himanoid ini laris disambangi peserta pembukaan China-ASEAN Expo2025 di Nanning.-Doan Widhiandono-
Cheng Gang, Sekretaris Partai Guangxi, menyebut pameran kali ini sebagai tonggak “era AI”. Ia sendiri memberi contoh konkret. Saat menyampaikan pidato, Cheng tak lagi memegang teks. Kata-katanya mengalir lancar. Tentu, ia tidak menghafal pidato panjangnya. Dia dibantu kacamata pintar yang dikenakannya. Naskah pidato terpampang di layar mungil dalam kacamata. Hanya Cheng yang bisa membaca teks tersebut.
Selain itu, peranti AI juga dimunculkan di layar raksasa di panggung. Yakni, terjemahan otomatis setiap pidato. Kalimat yang muncul dari pembicara langsung ditampilkan saat itu juga. Mesin buatan iFlytek langsung menerjemahkan setiap pidato ke dalam berbagai bahasa: Mandarin, Inggris, Khmer, Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Thai, hingga Vietnam.
CAEXPO memang lahir sebagai panggung dagang pada 22 tahun silam. Tapi kini, pameran ini menjelma menjadi laboratorium kerja sama. Tahun ini, forum menteri AI untuk pertama kalinya digelar. Mempertemukan pejabat dari 10 negara ASEAN dan Tiongkok untuk membicarakan etika, peluang, sekaligus tantangan teknologi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: