Peta Jalan OPOP Naik Kelas

Peta Jalan OPOP Naik Kelas

ILUSTRASI Peta Jalan OPOP Naik Kelas.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Tim profesional terbentuk dengan pembagian divisi yang jelas: produksi, pemasaran, keuangan, dan riset. Pesantren bahkan dapat memiliki R&D center untuk terus berinovasi. 

BUMP pesantren harus mulai mengadopsi green business seperti penggunaan energi ramah lingkungan dan kemasan eco-friendly.

Produk pesantren diarahkan masuk ke pasar internasional melalui ekspor. Diaspora alumni pesantren di luar negeri dapat dijadikan agen distribusi. 

Branding kolektif OPOP dapat diposisikan sebagai bagian dari global halal value chain sehingga produk pesantren memiliki ceruk pasar kuat di Timur Tengah, Asia Tenggara, hingga Eropa.

Dari sisi pembiayaan, akses modal tidak lagi terbatas pada bank lokal, tetapi juga modal ventura syariah, crowdfunding global, hingga initial public offering (IPO) kecil yang listing di bursa khusus UMKM. Hal itu memungkinkan pesantren memiliki daya saing dengan perusahaan besar.

Apabila tahapan OPOP naik kelas tersebut dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan berkelanjutan, bisnis yang dijalankan pesantren akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar. 

Pesantren akan berkontribusi nyata dalam turut mengurangi angka pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan, melalui penciptaan lapangan kerja maupun pemberdayaan komunitas.

Dengan demikian, OPOP dapat menjadi motor penggerak ekonomi pesantren yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan internal pesantren, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada pembangunan ekonomi nasional. 

OPOP naik kelas pada akhirnya adalah jalan untuk menjadikan pesantren sebagai pusat keilmuan, pusat dakwah, sekaligus pusat ekonomi umat yang modern, mandiri, dan berdaya saing global. (*)

*) Mohammad Ghofirin adalah sekretris OPOP Jatim dan mahasiswa S-3 PSDM Unair.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: