Jaga Ketahanan Energi Nasional, Kanang: Pertamina Harus Senapas dengan Pemerintah!

Jaga Ketahanan Energi Nasional, Kanang: Pertamina Harus Senapas dengan Pemerintah!

BUDI SULISTYONO KANANG ingatkan Pertamina agar senapas dengan pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional. Insiden oplosan perlu dijadikan pelajaran berharga.--PDIP Jatim

HARIAN DISWAY – Meski sudah berlalu, kasus dugaan pengoplosan BBM oleh PT Pertamina (Persero) telanjur mencederai kepercayaan masyarakat. Karena itu, BUMN energi yang memegang peran vital dalam perekonomian nasional itu harus benar-benar berbenah. 

Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono Kanang, mengkritisi kinerja dan peran strategis Pertamina dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI pada Senin, 15 September 2025. Sebagai pengemban amanah negara, Pertamina harus benar-benar maksimal menjalankan tugasnya dan memegang kepercayaan masyarakat.

BACA JUGA:Pertamina Pastikan Kualitas BBM yang Diimpor ke SPBU Swasta Sesuai Standar

BACA JUGA:SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Dirut Tegaskan Bukan Monopoli

“Negara ini salah satu tulang punggung utamanya ya Pertamina. Kalau Pertamina tidak mampu mengelola apa yang diberikan pemegang saham, maka negara ini juga bisa ambruk,” ujar Kanang.

Wakabid Kehormatan DPD PDIP Jatim tersebut menyebut kasus dugaan pengoplosan BBM pada Februari lalu itu sebagai insiden buruk. “Kita pernah mengalami masa kelam saat pengoplosan BBM muncul ke permukaan,” ungkap mantan Bupati Ngawi dua periode itu.

Selama semester I itu, capaian keuangan Pertamina tinggi. Berdasar data resmi hingga Juli 2025, Pertamina mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 672 triliun atau setara USD 40,9 miliar. Itu belum dikurangi biaya operasional. 

BACA JUGA:220,4 Hektare Tanah di Surabaya Tercaplok Eigendom Pertamina, Armuji: Guendeng!

BACA JUGA:SHM Darmo Hill Surabaya vs Eigendom Pertamina (1): Tiba-Tiba Warga Tak Bisa Urus Tanah

Laporan keuangan Pertamina juga menunjukkan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) mencapai USD 6,2 miliar atau sekitar Rp 102 triliun.

Selain itu, kontribusi kepada negara melalui pajak, PNBP, dan dividen pada periode Januari-Juli 2025 tercatat sebesar Rp 225,6 triliun.

Capaian itu membuat Kanang optimistis bahwa kinerja keuangan pada semester dua nanti akan lebih bagus. “Kalau oplosan-oplosan itu sudah terlewati dan tidak ada oplosan-oplosan baru atau kartel-kartel baru, mestinya di semester kedua ini akan lebih tinggi lagi pendapatannya,” katanya.

Karena itu, menurut Kanang, Pertamina perlu menilik kembali efektivitas sinergi antara pemerintah, SKK Migas, dan Pertamina dalam mendorong peningkatan produksi dan hilirisasi.

BACA JUGA:Pertamina Dorong Mahasiswa Wujudkan Solusi Energi Lewat Energynovation Ideas Competition

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: