Komedi Hari Komedi (3): Komunitas Stand Up Indo-Surabaya, Tempat Tumbuh Para Komika

Komedi Hari Komedi (3): Komunitas Stand Up Indo-Surabaya, Tempat Tumbuh Para Komika

Kekompakan anggota Komunitas Stand Up Indo-Surabaya dalam acara Stand Up Nite di Titik Koma, Ketintang, Surabaya, beberapa waktu lalu.-Dok. Axel Mocsy.-

BACA JUGA:Intip 5 Pemain Utama Film Komedi Jolly LLB 3: Dari Akshay Kumar hingga Aktor Legendaris India!

Setelah satu tahun, ia baru bergabung ke Stand Up Indo-Surabaya. Di komunitas itulah persona para komika mulai keluar. Termasuk Yudhit dengan personanya sebagai family man. “Dengan gaya deadpan alias ekspresi datar, tetapi nyeleneh,” ujarnya sambil tertawa tipis.

Yudhit memang sempat menjaja peruntungan di panggung SUCI. Bapak dua anak itu gagal audisi SUCI 3, kemudian lolos di SUCI 4. Sayang, tereliminasi di pekan ketiga. Tetapi, sejak saat itulah namanya mulai dikenal luas. 

Pengalaman di panggung nasional tentu sangat berharga. Proses menempuhnya pun tak bisa instan. Yudhit butuh waktu dua tahun untuk belajar dan menempa diri di komunitas lokal. “Enggak ada cara cepat. Harus gabung komunitas, belajar dari nol,” jelas Yudhit.

BACA JUGA: 27 September Ditetapkan sebagai Hari Komedi Nasional

Ya, betapa krusialnya kehadiran komunitas bagi para komika itu. Di sanalah mereka belajar menulis, melatih mental, hingga menemukan persona panggung. Tanpa komunitas, perjalanan komika nyaris mustahil menembus sorot lampu.

Bagi Axel Mocsy pun demikian. Komunitas adalah jantung dari segalanya. Komunitas Stand Up Indo-Surabaya terbuka untuk siapa pun yang mau belajar komedi tunggal. Jadwal pertemuan rutin pun sudah tersusun rapi.

Setiap Selasa, mereka ada agenda sharing bareng. Bisa belajar bikin joke, public speaking, hingga tips menghadapi penonton. “Terus, setiap Rabu diajak ikut open mic untuk ajang tes materi,” ujar ketua Stand Up Indo yang menjabat sejak Desember 2024 itu.

BACA JUGA:Sinopsis Tinggal Meninggal, Duka dan Absurditas Bertemu dalam Komedi Gelap Kristo Imanuel

Saat ini, komunitas memiliki sekitar 50 anggota aktif, meski jumlah peserta sharing dan open mic bisa mencapai ratusan. Untuk menjadi anggota resmi harus konsisten hadir sebulan. Bila sekali-dua hadir, tak bisa disebut sebagai anggota.

Yang paling penting di komunitas itu masih ada senior yang mendampingi. Salah satunya Axel yang sudah 8 tahun berkarya, tapi ia masih setia membina komika baru. 

BACA JUGA:Terinspirasi Ritual Mistis, Cahaya Pictures Bikin Film Horor-Komedi Pesugihan Sate Gagak

Ada program Comedy Buddy, khusus bagi komika yang akan tampil. Di situlah para senior akan memberi masukan dan kritikan agar materi bisa dibawakan lebih matang ketika hari H nanti. “Kalau ada yang mau Comedy Buddy akan kami bantu. Jadi, kayak bengkel ide,” kata Axel santai. 

Komunitas Stand Up Indo Surabaya rutin menggelar acara akbar setiap tahun. Namanya: Pulang Juang. Itu adalah event besar yang menyatukan komika senior dan junior dalam satu panggung. Dari yang paling tersohor hingga para pemula.

Pada akhirnya, komedi tunggal memang bukan cuma soal tawa yang meledak di panggung. Tetapi, ada komunitas yang membuatnya terus hidup dengan semangat. Sebab, di sanalah, bahkan joke yang garing pun tetap disambut tawa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: