Pertamina Patra Niaga dan Vivo Sepakat Kolaborasi Pasokan BBM

Pertamina Patra Niaga resmi bekerja sama dengan Vivo Energy Indonesia dalam pasokan BBM untuk memperkuat ketersediaan energi nasional.--BUMN
HARIAN DISWAY - PT Pertamina Patra Niaga, subholding Commercial & Trading Pertamina, resmi menandatangani kesepakatan kerja sama pasokan bahan bakar minyak (BBM) dengan PT Vivo Energy Indonesia.
Kesepakatan ini menandai langkah kolaboratif antara BUMN dan swasta untuk memperkuat ketersediaan energi di Indonesia.
Dalam kerja sama tersebut, Pertamina Patra Niaga menawarkan kargo impor sebanyak 100 ribu barel (MB).
Dari jumlah itu, Vivo menyerap 40 MB untuk memenuhi kebutuhan pasarnya di dalam negeri. Skema ini merupakan bentuk kerja sama business to business (B2B) yang dijalankan berdasarkan prinsip niat baik, transparansi, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
BACA JUGA:Jaga Ketahanan Energi Nasional, Kanang: Pertamina Harus Senapas dengan Pemerintah!
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Kualitas BBM yang Diimpor ke SPBU Swasta Sesuai Standar
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyampaikan bahwa kesepakatan ini bertujuan untuk menjaga kelancaran pasokan BBM bagi masyarakat.
Ia menegaskan mekanisme pasokan akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Seluruh produk BBM yang disalurkan akan melalui uji kualitas dan kuantitas dengan melibatkan surveyor independen yang disepakati kedua pihak.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kepastian pasokan BBM bagi masyarakat sekaligus mendukung kelancaran distribusi energi nasional,” ujar Riva.
BACA JUGA:Bahlil Pastikan SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina
BACA JUGA:Langka! BBM di SPBU Swasta: Pemerintah Buka Opsi Kerja Sama dengan Pertamina
Selain memastikan kualitas, langkah kolaborasi ini juga dipandang sebagai upaya memperkuat pelayanan. Dengan melibatkan swasta, pasokan BBM ke masyarakat bisa lebih terjamin, terutama di tengah kebutuhan energi yang terus meningkat.
Kesepakatan tersebut juga menjadi tindak lanjut atas arahan pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Pemerintah sebelumnya mendorong Pertamina untuk membuka ruang kolaborasi dengan badan usaha swasta dalam memenuhi kebutuhan BBM nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: