Reformasi atau Eksperimen Politik?: Albania Tunjuk Menteri AI

ILUSTRASI Reformasi atau Eksperimen Politik?: Albania Tunjuk Menteri AI.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Edi Rama menjanjikan menteri AI yang ”100 persen bebas korupsi”. Janji itu mungkin benar dalam batas tertentu. Mesin memang tidak bisa disuap dengan uang, tidak punya keluarga, tidak kenal kepentingan pribadi.
Namun, mesin tidak bisa merasa bersalah. Tidak bisa malu. Pun, data yang ia gunakan tetap disusun manusia. Artinya, ruang manipulasi tetap ada.
Keberhasilan Albania bukan hanya ditentukan oleh Diella, tetapi juga oleh seberapa jauh pemerintah dan masyarakat sipil bisa menjaga integritas sistem. Tanpa komitmen politik yang kuat, bahkan menteri AI pun hanya akan jadi hiasan digital.
PENUTUP
Langkah Albania menunjuk ”menteri AI” bisa dikenang sebagai babak baru dalam sejarah tata kelola negara. Bisa juga berakhir sebagai eksperimen yang sebatas simbol.
Namun, di tengah krisis kepercayaan publik terhadap birokrasi di banyak negara, keberanian Edi Rama patut dicatat. Ia mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain: menyerahkan kursi menteri kepada entitas virtual.
Apakah itu solusi nyata atau sekadar panggung politik, waktu yang akan menjawab. Yang jelas, teknologi hanya akan efektif bila bersanding dengan integritas manusia. Sebab, pada akhirnya, perang melawan korupsi adalah perang moral –yang tak bisa ditangani algoritma semata. (*)
*) Ulul Albab adalah ketua ICMI Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: