3 Tahun Tragedi Kanjuruhan: Menolak Lupa, 135 Nyawa Jadi Harga Kelam Sepak Bola Indonesia

Kenang tragedi Kanjuruhan, seorang peziarah merenung di dekat lilin dan foto para korban, 1 Oktober 2023.-Juni Kriswanto-AFP-
Namun, PSSI tidak langsung menjalankan seluruh usulan TGIPF. Mereka memilih untuk memulai tahapan KLB terlebih dahulu setelah menerima usulan resmi dari klub anggota, seperti Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
Lubang angin-angin di gate 13 yang dijebol untuk mengevakuasi korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.-Yusuf Dwi-
BACA JUGA:Meski Kecewa, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Ikhlas Dengan Vonis Ringan Dua Panpel Arema FC
BACA JUGA:Aremanita Bersaksi di Sidang Tragedi Kanjuruhan: Bahkan ada Batu, Kayu dan Kursi yang Dilemparkan
Peringatan dan Renungan 3 Tahun
Kini, tiga tahun sejak tragedi itu, nama Kanjuruhan tidak hanya menyeret duka, tetapi juga menjadi simbol panggilan agar sepak bola Indonesia berubah secara mendasar.
Aremania dan keluarga korban tetap aktif menuntut keadilan melalui aksi, diskusi publik, dan advokasi. Suara mereka menolak dilantunkan sekadar sebagai peringatan tahunan.
Peringatan 1 Oktober adalah momentum melawan lupa, pengingat bahwa setiap jiwa yang hilang harus dimintai pertanggungjawaban.
Kanjuruhan membekas sebagai luka abadi bagi sepak bola Indonesia: penghancur mimpi para penonton muda, cermin kelemahan sistem, dan panggilan agar keadilan tak berhenti hanya menjadi wacana. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: