FGD Bank Indonesia 2-3 Oktober 2025 (1): Melestarikan Cultural Heritage Melalui Tenun Endek

FGD Bank Indonesia 2-3 Oktober 2025 (1): Melestarikan Cultural Heritage Melalui Tenun Endek

PARA peserta FGD Bank Indonesia menyimak penjelasan Anak Agung Indra Dwipayani, pemilik Agung Bali Collection, tentang kain tenun endek Bali yang sudah tembus pasar internasional. -Rahma Sugihartati untuk Harian Disway-

Kini Agung Bali Collection sudah memiliki 150 pekerja. Meski sempat turun ketika Indonesia dilanda pandemi Covid-19, berkat kegigihan dan inovasi yang dilakukan, seperti memproduksi masker tenun, pelan-pelan Agung Bali Collection kembali bangkit. 

Saat ini Agung Bali Collection tetap bertahan dan mampu berkembang karena mempertahankan kekhasan tenun endek dan menjalin kerja sama dengan sejumlah hotel di Bali seperti Hotel JW Marriott. 

Bahkan, untuk Hotel Marriott, tidak hanya yang di Bali, kain tenun endek produksi Agung Bali Collection juga dipamerkan dan dijual di seluruh jaringan Hotel Marriott di seluruh dunia.

MEMBINA UMKM

Dibandingkan dengan pelaku UMKM lain, Agung Bali Collection memang beruntung karena mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia. Agung Bali Collection tidak hanya memanfaatkan program pembiayaan dan pelatihan dari Bank Indonesia, tetapi juga difasilitasi pemasarannya sehingga mampu ekspansif ke pasar global. 

Selama ini kita tahu kesulitan yang kerap dihadapi UMKM di tanah air adalah keterbatasan modal. Banyak UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan modal usaha karena tidak memiliki dokumen keuangan yang memadai atau tidak memenuhi persyaratan pinjaman dari lembaga keuangan. 

Selain itu, manajemen keuangan yang dikembangkan UMKM umumnya juga tidak efektif –sering kali menyebabkan masalah likuiditas dan kesulitan dalam mengelola arus kas. Dalam banyak kasus, keterampilan dan pengetahuan manajerial pelaku UMKM terbatas.

Tanpa ada dukungan pemerintah dan pendampingan yang serius, harus diakui, sulit bagi pelaku UMKM untuk dapat bertahan, apalagi mengembangkan usahanya. Agung Bali Collection adalah salah satu kisah sukses UMKM di tanah air yang mampu bertahan melalui program cultural heritage

Untuk memastikan UMKM-UMKM yang lain dapat berkembang seperti Agung Bali Collection, tentu dibutuhkan dukungan dan komitmen banyak pihak. Semoga. (*)

*) Rahma Sugihartati adalah guru besar FISIP dan kepala Perpustakaan Universitas Airlangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: