Disway Mandarin Debate Competition, SMA Xin Zhong Unggul Satu Poin dari SMA Nurul Jadid di Lomba Debat!

Peserta SMA Xin Zhong dan SMA Nurul Jadid hadir di sesi pertama lomba debat Disway Mandarin Debate and Speech Competition. - Sahirol Layeli - Harian Disway
SMA Nurul Jadid, selaku tim kontra juga menambahkan bahwa AI hanya mampu menyajikan data, bukan membangun kedekatan batin seperti yang dihadirkan dakwah konvensional. Meski mengakui fungsi AI, mereka tetap menekankan pentingnya sentuhan manusia dalam dakwah.
“Bagaimanapun efektivitas AI luar biasa, tapi tetap tidak bisa menggantikan metode dakwah konvensional. Kunci dakwah adalah kedamaian hati,” tegas tim kontra saat menjawab pertanyaan interpelasi dari Novi Basuki.
Salah satu anggota tim, Awan, mengungkapkan bahwa proses persiapan debat mereka sendiri terbilang singkat. Sejak mendapat informasi lomba dari guru SMA, anggota tim sudah mulai berlatih.
BACA JUGA:Pidato Bahasa Mandarin, Santri Nurul Jadid Ghefira Aulia Ajak Generasi Muda Gemar Membaca
BACA JUGA:Peluncuran Mandarin Debate and Speech Competition, Menyemangati Para Santri Belajar Bahasa Asing
“Walaupun hasilnya kalah, ada sisi positif yang kami dapatkan, yaitu yang penting rajin belajar dan jangan meremehkan hal sekecil apa pun, karena waktu tidak akan terulang dua kali dan kesempatan hanya datang sekali,” ujar mereka.
Selanjutnya, tim SMA Xin Zhong pun mengemukakan bahwa persiapannya sendiri dibantu oleh guru Bahasa Mandarin Hu Xi Yu untuk berlatih pelafalan hingga tata bahasa. Peserta dari tim pro pun sudah belajar bahasa Mandarin sejak masih kecil. Kalah atau menang, menurut mereka, semuanya harus tetap dijalani dan dihadapi apa pun hasilnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: