FGD Bank Indonesia 2-3 Oktober 2025 (3-Habis): Digitalisasi Sistem Pembayaran di Indonesia

FGD Bank Indonesia 2-3 Oktober 2025 (3-Habis): Digitalisasi Sistem Pembayaran di Indonesia

PENULIS, Rahma Sugihartati dan Bagong Suyanto, menjadi peserta FGD Bank Indonesia di Bali pada 2-3 Oktober 2025.-istimewa-

Dari segi kemudahan dan kecepatan, sistem pembayaran secara elektronik harus diakui telah menghasilkan banyak manfaat. 

Meski demikian, untuk memastikan agar implementasi sistem pembayaran secara digital itu tidak kontraproduktif dan merugikan masyarakat, syarat yang dibutuhkan sebetulnya adalah literasi digital dan literasi kritis masyarakat sebagai pengguna QRIS.

Dari segi teknologi dan infrastruktur yang tersedia, sistem pembayaran digital yang dikembangkan Bank Indonesia memang telah banyak menawarkan kemudahan dan kecepatan layanan. 

Masalahnya adalah masyarakat sebagai pengguna QRIS belum semua sadar dan paham risiko dari penggunaan QRIS yang keliru, terutama berkaitan dengan keamanan data pribadi dan risiko menjadi korban cyber crime

Tanpa didukung literasi digital dan literasi kritis, jangan-jangan pengguna QRIS akan berisiko terjerumus menjadi korban penipuan dan bahkan tindak kejahatan digital. Bagaimana pendapat Anda? (*)

*) Rahma Sugihartati adalah guru besar sains informasi, FISIP, dan kepala Perpustakaan Universitas Airlangga.

*) Bagong Suyanto adalah guru besar sosiologi ekonomi, FISIP, Universitas Airlangga.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: