Cara Investasi Emas di Pegadaian, Buka Cicilan Mulai Rp50 Ribu per Bulan

Cara Investasi Emas di Pegadaian, Buka Cicilan Mulai Rp50 Ribu per Bulan

Program Cicil Emas di Pegadaian permudah untuk investasi.-Istimewa-

Simulasi ini membantu calon pembeli membandingkan berbagai skema pembayaran—baik cicilan pribadi, arisan, maupun kolektif—sebelum memutuskan berinvestasi.

Simulasi ini membantu calon pembeli membandingkan berbagai skema pembayaran—baik cicilan pribadi, arisan, maupun kolektif—sebelum memutuskan berinvestasi.

BACA JUGA:Kini Harga Emas Merosot setelah Melonjak 3 Hari, Imbas Menguatnya Indeks Dolar AS

Berdasarkan harga 7 Oktober 2025, berikut contoh hasil simulasi:

  • 1 gram emas: Total harga Rp1.699.000, dengan uang muka 15 persen sebesar Rp254.850. Total cicilan per bulan sekitar Rp133.640 selama 12 bulan.
  • 5 gram emas: Harga total Rp8.495.000 dengan DP Rp1.274.250. Cicilan bulanan sekitar Rp668.200.
  • 10 gram emas: Harga Rp16.990.000, DP Rp2.548.500, dengan angsuran bulanan Rp1.336.400.
  • 25 gram emas: Total harga Rp42.475.000, DP Rp6.371.250, dan angsuran Rp3.340.999 per bulan.

BACA JUGA:Debut Saham EMAS di BEI, Raup Transaksi Rp7 Triliun

Skema ini tidak mengenakan bunga, melainkan sewa modal tetap 0,92 persen per bulan. Sistem tersebut menjadikan program Cicil Emas lebih transparan dan ringan dibandingkan pembiayaan konvensional.

Selain kemudahan akses, Pegadaian juga menawarkan promo khusus 2025, yaitu potongan biaya administrasi sebesar 20 persen untuk pengguna aplikasi digital. Nasabah pun dapat mencetak emas fisik kapan saja setelah lunas tanpa tambahan biaya.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Tembus Rp2,16 Juta per Gram Hari Ini, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa!

Meski begitu, calon pembeli tetap diimbau memperhatikan risiko fluktuasi harga emas yang dapat berubah sewaktu-waktu. Pegadaian menyarankan agar investor memantau harga melalui aplikasi resmi agar dapat menyesuaikan waktu pembelian dan cicilan secara bijak.

Dengan hadirnya program Cicil Emas, investasi kini tidak lagi menjadi hal eksklusif bagi kalangan berduit. Masyarakat kecil pun dapat mulai berinvestasi secara bertahap, memperkuat ketahanan finansial keluarga, dan menyiapkan masa depan dengan cara yang aman, halal, dan mudah dijangkau. (*)

(*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id