Bahaya Minum Air Es Setelah Makan, Mitos atau Fakta?

Kebiasaan minum air es setelah makan kembali jadi sorotan, di tengah perdebatan antara mitos dan fakta seputar dampaknya bagi tubuh. --iStock
HARIAN DISWAY - Banyak orang meyakini bahwa minum air es setelah makan dapat menyebabkan lemak menggumpal atau mengganggu proses pencernaan.
Mitos ini sudah lama beredar dan sering dianggap sebagai nasihat kesehatan yang benar. Namun, apakah anggapan tersebut didukung oleh fakta ilmiah atau sekadar mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi?
Asal mula mitos ini tidak lepas dari cerita lama yang menyebutkan bahwa air dingin dapat membekukan lemak makanan di dalam tubuh sehingga memperlambat proses pencernaan.
BACA JUGA: Hobi Mengunyah Es Batu, Amankah untuk Kesehatan?
BACA JUGA: Bolehkah Minum Es Teh saat Berbuka bagi Penderita Maag? Ini Penjelasannya
Pandangan tersebut kemudian berkembang menjadi kepercayaan bahwa air hangat jauh lebih baik untuk membantu kerja lambung dan usus.
Selain itu, pengaruh media dan kebiasaan keluarga juga berperan besar dalam mempertahankan keyakinan ini. Nasihat yang sering disampaikan di meja makan itulah yang membuat mitos air es masih hidup sampai sekarang.
AIR ES bisa membekukan lemak dalam tubuh, sehingga tidak disarankan dikonsumsi setelah makan. Namun, kebenarannya belum teruji. --iStock
Secara medis, tubuh memiliki mekanisme alami untuk menstabilkan suhu cairan yang masuk. Artinya, minum air es pun tidak akan menyebabkan lemak membeku atau pencernaan terganggu.
BACA JUGA: Bahaya Minum Es hingga Mandi saat Demam, Ini Fakta Ilmiah di Balik Mitos Kesehatan
BACA JUGA: 6 Manfaat Terapi Es yang Cocok Diterapkan oleh Penderita Kecemasan Berlebih hingga Depresi
Suhu di dalam tubuh tetap berada di kisaran 36–37°C, jauh lebih tinggi daripada suhu air es. Tubuh punya mekanisme untuk mengondisikan cairan dingin sebelum proses pencernaan bermula di lambung.
Artikel kesehatan Healthline dan Medical News Today menyebutkan bahwa air es tidak menghambat proses pencernaan. Sebab, suhu minuman tidak memengaruhi kinerja tubuh dalam memecah dan menyerap makanan.
Meski umumnya aman, minum air es bisa berdampak kurang baik dalam kondisi tertentu. Khususnya, saat kondisi tubuh tidak fit. Seperti flu, batuk, atau radang tenggorokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: