Viral 'Tepuk Persalinan', Kreativitas Warganet yang Sarat Makna Kesehatan Ibu

Tenaga kesehatan Klinik Muhammadiyah Kedungadem memperagakan gerakan “Tepuk Persalinan” yang viral di media sosial sebagai bentuk dukungan dan edukasi bagi ibu hamil menjelang persalinan.--Tiktok @klinik.muh.kedungadem
BACA JUGA:Wings Air Buka Rute Surabaya-Sumenep, Konektivitas Udara Madura Kembali Menggeliat
“Bentuknya yang ringan dan mudah diingat membantu memperkuat memori. Ketika nilai-nilai inti terus diulang dan dihayati, calon pengantin atau pasangan dapat menjadikannya pegangan dan pengingat saat menghadapi konflik,” ujar Risda dalam siaran pers IPB University, 10 Oktober 2025.
Menurut Risda, cara edukatif yang menyenangkan seperti itu mampu membangun kesadaran publik mengenai pentingnya kesiapan mental dan emosional sebelum menikah. Ia menilai pendekatan serupa juga dapat diterapkan dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
BACA JUGA:Pemerintah Pusat dan Daerah Legalkan Sumur Minyak Rakyat
Selain itu, pendekatan yang menyenangkan bisa membantu masyarakat memahami nilai kesehatan secara lebih ringan. Ini bisa menjadi peluang edukasi publik yang kreatif.
Fenomena “Tepuk Persalinan” kemudian dipahami bukan hanya sebagai hiburan viral, melainkan juga simbol kebersamaan dan dukungan bagi para ibu. Lirik yang menenangkan dan gerakan yang teratur mencerminkan nilai-nilai penting dalam proses kelahiran seperti ketenangan, fokus, dan dukungan emosional.
Pada akhirnya, tren “Tepuk Persalinan” menunjukkan bahwa kreativitas warganet dapat menjadi sarana edukasi yang bermanfaat. Dari sebuah gerakan sederhana, tersirat makna tentang kesehatan, kebahagiaan, dan kepedulian sosial yang patut diapresiasi. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id