Harga Emas Pegadaian Stabil, Emas Antam Naik Rp6.000 per gram, Beri Sinyal Positif bagi Investor Logam Mulia

Sementara itu, harga emas Antam yang dikeluarkan langsung oleh PT Aneka Tambang Tbk melalui laman resmi Logam Mulia menunjukkan kenaikan.

Untuk pecahan satu gram, harganya naik Rp6.000 menjadi Rp2.305.000 per gram, dari sebelumnya Rp2.299.000 per gram.

Harga buyback atau pembelian kembali emas Antam oleh Logam Mulia juga naik Rp7.000 per gram.

Saat ini, harga buyback berada di posisi Rp2.154.000 per gram, dari sebelumnya Rp2.147.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga jual dan buyback hari ini mencapai Rp151.000 per gram.

BACA JUGA:Rekor Baru! Harga Emas Antam Tembus Rp2,19 Juta per Gram

Kenaikan harga ini menandakan permintaan terhadap emas masih kuat di pasar domestik. Perubahan harga yang tipis juga menunjukkan kondisi pasar yang relatif stabil menjelang akhir tahun.

Selain memperhatikan harga, investor disarankan memahami dua jenis nilai jual emas Antam, yakni harga beli dan buyback.

Harga beli berlaku saat konsumen membeli emas di gerai Logam Mulia, sementara harga buyback berlaku saat emas dijual kembali ke Antam.

BACA JUGA:Kini Harga Emas Merosot setelah Melonjak 3 Hari, Imbas Menguatnya Indeks Dolar AS

Pajak penghasilan (PPh) atas transaksi emas juga perlu diperhatikan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen bagi pemilik NPWP dan 0,9 persen bagi non-NPWP. Pajak ini langsung dipotong saat transaksi berlangsung.

Untuk transaksi buyback, tarif PPh lebih tinggi, yakni 1,5 persen bagi pemilik NPWP dan 3 persen bagi non-NPWP. Ketentuan ini perlu dipahami investor agar potensi keuntungan investasi tetap optimal.

Dengan harga emas Pegadaian yang stabil dan emas Antam yang sedikit menguat, awal pekan ini menjadi momen ideal untuk memantau arah tren logam mulia.

Masyarakat diimbau tetap mengikuti perkembangan global yang dapat memengaruhi harga emas dalam beberapa waktu mendatang. (*) 

*)Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya

Sumber: disway.id