Perketat Pengawasan di Eks Lokalisasi Moroseneng, PAtroli Malam sampai Subuh

Perketat Pengawasan di Eks Lokalisasi Moroseneng, PAtroli Malam sampai Subuh

Eks lokalisasi Moroseneng di daerah Sememi dikabarkan hidup lagi -Tirtha Nirwana Sidik-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Setelah beredar kabar bahwa aktivitas prostitusi kembali muncul di kawasan eks lokalisasi Moroseneng, Surabaya Barat, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung bereaksi cepat.

Ia menegaskan akan memperketat pengawasan di wilayah tersebut dan mengajak seluruh warga serta tokoh masyarakat untuk turun tangan bersama menjaga kota.

Eri mengajak seluruh tokoh dan masyarakat di sekitar kawasan Moroseneng untuk bergotong royong melakukan pengawasan ketat terhadap segala bentuk aktivitas terselubung prostitusi.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan di Eks Lokalisasi Moroseneng dan Klakah Rejo

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Siapkan Operasi Gabungan di Eks Lokalisasi Moroseneng

Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya selama ini telah melakukan penjagaan rutin di kawasan tersebut dengan menyiagakan petugas di setiap pos yang tersebar di beberapa titik strategis.

"Jadi kita melakukan penjagaan, mulai jam 10 malam sampai jam 4 pagi,” katanya. Penjagaan dilakukan secara berkeliling, dan Pemkot telah membuat pos-pos khusus untuk menjaga wilayah tersebut.

Menanggapi aduan masyarakat soal dugaan praktik prostitusi ilegal, Pemkot Surabaya akan terus melakukan pemantauan intensif dengan melibatkan masyarakat serta pihak kepolisian.

Eri menekankan pentingnya keterbukaan dalam proses pengawasan itu agar tidak menimbulkan fitnah.

BACA JUGA:Eks Lokalisasi Moroseneng Hidup Lagi, DPRD Surabaya Minta Pemkot Bertindak Tegas

BACA JUGA:Berbagai Cara PCU Transformasi Gang Dolly, Dari Eks Lokalisasi jadi Sentra Kreatif

"Kita mengajak tokoh masyarakat, kita ajak kepolisian untuk informasikan. Sebenarnya di situ ada tidak praktik seperti itu. Biar tidak ada fitnah,” paparnya.

Sebagai langkah antisipasi preventif, Pemkot Surabaya juga menginstruksikan agar rumah-rumah yang telah dibeli oleh pemerintah kota di kawasan tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan positif bagi warga.

”Saya minta untuk dijadikan tempat-tempat kegiatan. Jadi, ya kegiatan anak muda, posko Karang Taruna, apa-apa. Jadi kan rame. Kalau rame kan tidak mungkin ada kegiatan (prostitusi) itu," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: