Frekuensi dan Cara Cuci Tangan yang Benar Menurut Panduan WHO

5. Setelah bepergian atau menyentuh permukaan di tempat umum.

Frekuensinya tidak harus dihitung secara kaku. Yang penting, setiap kali tangan terasa kotor atau berpotensi menyebarkan kuman, segera cuci tangan. Agar kebersihan tetap terjaga dan risiko penyakit dapat diminimalkan.

BACA JUGA: Waktu Tepat untuk Cuci Tangan, Jangan Pernah Lewatkan agar Tubuh Tidak Mudah Terkena Penyakit

BACA JUGA: Reni Astuti: Dorong Kampanye Cuci Tangan di Sekolah

Meski penting untuk menjaga kebersihan, mencuci tangan terlalu sering juga dapat menimbulkan efek samping pada kulit. 

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan sabun yang terlalu keras atau frekuensi mencuci tangan yang berlebihan dapat menghilangkan minyak alami kulit. Sehingga membuat tangan menjadi kering, pecah-pecah, bahkan iritasi. 

Maka, setelah cuci tangan disarankan untuk mengoleskan hand cream atau pelembap. Agar kelembapan kulit tetap terjaga.

Dengan cara itu, kebersihan tetap terpelihara tanpa mengorbankan kesehatan kulit tangan.

BACA JUGA: Kulit Tangan Kasar? Ini Solusi Perawatan Sederhana yang Efektif

BACA JUGA: 5 Tips Obati Kulit Tangan yang Mengelupas

Agar kebersihan tangan benar-benar terjamin, proses mencucinya tidak boleh dilakukan secara asal. World Health Organization (WHO) menekankan bahwa mencuci tangan harus menggunakan air mengalir dan sabun. Bukan hanya membilas cepat dengan air. 

Langkah-langkah mencuci tangan yang benar menggunakan air mengalir dan sabun. --iStock

Berikut langkah-langkah mencuci tangan yang benar dan efektif menurut panduan WHO:

1. Basahi tangan dan beri sabun secukupnya.

Dilansir dari WHO, tahap awal ini penting untuk melarutkan kotoran dan memudahkan sabun bekerja secara maksimal. Gunakan air bersih yang mengalir. Agar kuman tidak kembali menempel di tangan.

BACA JUGA: Cara Efektif Menyembuhkan Kutu Air di Tangan Secara Alami Tanpa Obat Kimia

Sumber: