Aksi Mogok Massal di SMAN 1 Cimarga, Kepala Sekolah Dinonaktifkan Usai Tampar Siswa

Satreskrim Polres Lebak tengah menyelidiki laporan dugaan kekerasan yang melibatkan seorang kepala sekolah di SMAN 1 Cimarga Lebak, Banten-Istimewa-
Dari pengakuan ILP, ia juga mengaku mendapatkan tendangan dari DP. “Enggak lama, kepala sekolah emosi, terus saya ditendang sekali di kaki,” katanya.
ILP kemudian diajak ke ruang Bimbingan Konseling (BK) dan di sana ia ditampar di bagian pipi. Setelah aksi itu, kepala sekolah SMAN 1 Cimarga menangis karena menahan emosi.
“Saya dibawa ke ruangan BK, di situ masih marah lagi. Saya ditampar di pipi kanan satu kali sambil emosi. Habis itu, Bu Guru (kepala sekolah) nangis. Udah enggak ada lagi kekerasan fisik,” ungkap ILP.
BACA JUGA:DEKAP Dindik Jatim, Aplikasi Tes Kesehatan Mental Sampai Curhat Murid
BACA JUGA:Menu Makan Bergizi Gratis Kurang Disukai Murid, BGN Bebaskan Pilihan Menu ke Ahli Gizi
DP pun membenarkan tindakan tersebut. “Saya marah sambil gemetar. Saya keplek (tampar) sekali. Namanya juga perempuan. Terus saya cubit di belakang,” tuturnya.
Meski terjadi aksi mogok, para guru tetap datang ke sekolah untuk memberikan materi pembelajaran.
“Semua kerja, kita kan ASN. Kemarin juga saya berkoordinasi dengan wakasek, tolong share di grup, jaga kondusivitas. Ternyata di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri,” tuturnya.
Akibat aksi tersebut, kepala sekolah SMAN 1 Cimarga dinonaktifkan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Adang Abdurrahman.
BACA JUGA: Gerakan Nurani Bangsa Minta Presiden Hentikan Kekerasan dan Kembalikan Kepercayaan Rakyat
“Kami minta semua siswa kembali belajar, dan untuk permasalahan kepala sekolah yang dinonaktifkan kini tengah dilakukan pemeriksaan,” kata Adang.
“Kita cukup prihatin dengan kondisi ini. Kami bersama Dindikbud Banten, orang tua siswa, dan pihak sekolah berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Apalagi kepala sekolah sudah dinonaktifkan,” imbuhnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten meminta para siswa untuk kembali belajar pada Rabu, 15 Oktober 2025.
*) Mahasiswa magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: