Aksi Mogok Massal di SMAN 1 Cimarga, Kepala Sekolah Dinonaktifkan Usai Tampar Siswa

Aksi Mogok Massal di SMAN 1 Cimarga, Kepala Sekolah Dinonaktifkan Usai Tampar Siswa

Satreskrim Polres Lebak tengah menyelidiki laporan dugaan kekerasan yang melibatkan seorang kepala sekolah di SMAN 1 Cimarga Lebak, Banten-Istimewa-

HARIAN DISWAY- Aksi mogok belajar 19 kelas di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, dilakukan murid secara serentak. 

Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap salah satu siswa berinisial ILP (17 tahun) yang ditampar oleh kepala sekolah berinisial DP karena ketahuan merokok.

“Ngerokok di (kantin) belakang, ketahuan kepala sekolah, dan kepala sekolah mengingatkan dengan bahasa ‘goblok’ yang mungkin biasa di sana,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kandindik) Banten Luqman pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Kronologinya, ILP dikejar oleh DP. Saat ILP tertangkap, kepala sekolah sempat menanyai alasan merokok, tetapi karena kesal, kepala sekolah akhirnya melayangkan tamparan ke pipi siswa tersebut.

BACA JUGA:19 Kelas di SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Diduga karena Kekerasan Kepsek

BACA JUGA:Guru Penghukum Murid Duduk di Lantai Karena Menunggak SPP Dijatuhi Sanksi

“Tapi ada mengeplak, enggak tahu kencang atau enggak, saya enggak tahu. (Itu) pengakuan dari kepala sekolah,” kata Luqman.

Persoalan ini meluas karena wali murid ILP tidak terima dengan tindakan kepala sekolah saat itu. Orang tua ILP kemudian membuat laporan ke Polres Lebak dengan harapan kepala sekolah diproses secara hukum.

“Saya enggak puas, enggak rida sampai anak saya ditampar. Saya ingin ke jalur hukum pokoknya,” ungkap wali murid ILP.

Luqman juga menjelaskan bahwa terdapat batasan yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam menghukum murid. Hal itu pun membuat wali murid semakin geram.

Di sisi lain, ILP mengakui aksi merokoknya di kantin belakang. Setelah ketahuan, ia ditegur dan diminta mencari puntung rokok yang telah dihisap.

BACA JUGA:Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 1 Geyer, Grobogan: Kontradiksi Info Kasek-Siswa

BACA JUGA:Sadarestuwati Ajak Orang Tua Siswa Penerima PIP Terlibat Lebih Aktif dalam Pendidikan Anak

“Saya di belakang warung ngerokok, enggak ada ketemu kepala sekolah. Otomatis kaget, lari, buang rokok. Terus rokoknya disuruh cari sama kepala sekolah, tapi enggak ketemu. (Kata kepala sekolah) bohong,” ucap ILP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: