Petisi Cabut Izin Trans7 Ditandatangani Oleh 45 Ribu Orang

Petisi Cabut Izin Trans7 Ditandatangani Oleh 45 Ribu Orang

Massa membawa atribut ormas Islam menggelar aksi di depan Gedung Trans7, Jakarta, menuntut permintaan maaf dan pencabutan izin siar usai tayangan program yang dianggap melecehkan pesantren.--

HARIAN DISWAY - Gelombang protes terhadap Trans7 terus menguat di jagat maya.

Tayangan Xpose Uncensored yang disiarkan pada 13 Oktober 2025 dinilai melecehkan kehidupan pesantren dan para kiai, terutama Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Dampaknya, ribuan warganet menandatangani petisi online yang menuntut pencabutan izin siar Trans7.

Sebagai reaksi atas tayangan yang dinilai kurang menunjukkan simpati dan empati terhadap pesantren, warganet meluncurkan petisi untuk mencabut izin siar Trans7.

Sejak dirilis pada 14 Oktober 2025, dalam kurun waktu sekitar dua hari, petisi di platform Change.org itu telah mengumpulkan dukungan lebih dari 45.700 tanda tangan.

Jumlah tersebut diperkirakan masih meningkat, mengingat tautan petisi itu telah menyebar luas secara masif antarwarga di berbagai platform media sosial.

BACA JUGA:Maaf Trans7 Belum Cukup, Lirboyo Minta Chairul Tanjung Datang Langsung

Ahmad Hassan Tsabit, pembuat petisi yang lahir dan tumbuh di lingkungan pesantren, menyampaikan kekecewaannya terhadap salah satu tayangan di program Trans7.

Ia menilai narasi yang disampaikan dalam program tersebut bersifat tendensius dan menampilkan citra negatif tentang kiai, santri, serta kehidupan pesantren.

Menurutnya, hal itu tidak mencerminkan kenyataan bahwa pesantren selama ini berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pembentukan karakter, dan pembinaan akhlak masyarakat.

Ia juga menekankan bahwa banyak kiai hidup dengan kesederhanaan, jauh dari gemerlap dunia, serta bahwa pesantren memiliki peran historis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Kekecewaan kami memuncak saat Trans7 menayangkan video yang sangat menghina dan merendahkan tradisi dan nilai luhur yang telah dijunjung tinggi oleh pesantren selama berabad-abad. Terlebih, mereka melakukan tindakan tidak terpuji ini dengan menampilkan cuplikan dari Pondok Pesantren Lirboyo dan kiai sepuhnya serta dari beberapa Pesantren lain dengan narasi yang sangat merendahkan," tulis Ahmad Hassan Tsabit dalam petisi yang dibuatnya.

BACA JUGA:Ribuan Santri Malang Geruduk Balai Kota, Protes Tayangan Trans7 yang Lecehkan Kiai

"Kami tidak bisa hanya berdiam diri melihat pelecehan terhadap institusi agama dan pendidikan ini terus terjadi tanpa ada tindakan. Tidak hanya itu, video yang disiarkan Trans7 juga menimbulkan kegaduhan khususnya di kalangan umat Islam," ungkap Ahmad Hassan Tsabit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: