Persiapan 3 Hari, Amelia Hamdaja Juarai Pidato tingkat SMA dalam Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025

AMELIA HAMDAJA berpidato dalam Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025 di Atrium Tunjungan Plaza 6 Surabaya pada 3 Oktober 2025.-Moch. Sahirol Layeli-Harian Disway-
Kepedulian Amelia terhadap isu keadilan dan pendidikan itulah yang dia tuangkan dalam pidatonya. Dia mengatakan bahwa dirinya sendiri yang menyusun naskah pidato. “Aku ndak boleh pulang sebelum naskah pidatonya jadi,” ujar Amelia.
Soal kompetisi, dia memang sudah berpengalaman. Apalagi, kompetisi dalam Bahasa Mandarin. Dia pernah meraih juara 2 Debat Bahasa Mandarin SMA PORSENI II Perstibi 2024, The 25th Composition Contest 第二十五届世界华人学生作文大赛推荐名单表.
PIAGAM Amelia Hamdaja sebagai juara pertama pidato Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025 dipamerkan di SMA Xin Zhong Surabaya pada Jumat, 17 Oktober 2025.-Afif Siwi-Harian Disway-
Guru Bahasa Mandarin di sekolah mempercayakan sepenuhnya kepada Amelia soal penyusunan pidato. Namun, naskahnya tetap diperiksa oleh guru. Setelah semuanya sesuai, mulailah dia berlatih pidato.
Waktunya sangat sempit, hanya 3 hari. Sebab, bersamaan dengan itu, Amelia harus mempersiapkan Ujian Tengah Semester (UTS).
Selama proses menghafalkan naskah pidato, Amelia tidak kesulitan karena isinya murni pemikirannya sendiri. Selain itu, dia juga sangat terbiasa dengan Bahasa Mandarin. Sejak SD, dia sudah menggunakan Bahasa Mandarin untuk berkomunikasi. Baik di rumah maupun di sekolah.
Kegemaran Amelia membaca buku berbahasa Mandarin juga membuat dia punya segudang kosakata. Saat berlatih pidato, dia tinggal mengingat-ingat lagi pelafalan kata-kata itu.
“Sejak SMP, aku punya hobi membaca buku. Kalau ada waktu luang, aku baca novel Mandarin. Mulai dari genre misteri, thriller, fantasi, sampai sci-fi,” paparnya.
Membaca memang bagus untuk menunjang kemampuan berbahasa. Tidak terkecuali Bahasa Mandarin. Budi Wijaya, salah seorang juri Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025, sepakat dengan Amelia. Ia bahkan menyarankan para pembelajar Bahasa Mandarin untuk rajin membaca buku.
“Lewat membaca, seseorang bisa sekaligus menghafal Huruf Hanzi,” tutur Budi. Huruf Hanzi sering menjadi momok bagi mereka yang belajar Bahasa Mandarin. Sebab, aksara dalam kaligrafi Tiongkok itu memang tidak mudah untuk dihafalkan maupun dituliskan.
Pada awarding night, Amelia tidak hadir. Penghargaan untuknya diterimakan oleh Kepala Sekolah SMA Xin Zhong, Kimico Margaretha Tjhia. Dia bangga mewakili Amelia yang berhalangan pada 5 Oktober 2025 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: