Bijak Hadapi Godaan Belanja Impulsif di Era Digital
Bijak hadapi godaan belanja impulsif di era digital--unsplash.com

Belanja online membawa banyak kemudahan namun perlu dilakukan secara bijak agar keuangan tetap terkendali. --iStock
Sebelum mampu mengendalikan kebiasaan belanja impulsif, penting untuk mengenali tandanya. Berikut beberapa ciri umum seseorang yang sering belanja impulsif:
- Membeli tanpa rencana. Anda tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut. Tapi tetap membelinya karena terlihat menarik.
- Menyesal setelah belanja. Rasa senang hanya bertahan sebentar. Lalu digantikan penyesalan atau rasa bersalah.
- Sering tergoda diskon, label "sale" atau "50% off". Itu membuat siapa saja sulit menolaknya. Akhirnya berbelanja barang yang tak penting. Tak benar-benar dibutuhkan.
- Mengabaikan kondisi keuangan. Kadang Anda membeli sesuatu padahal tahu saldo sudah menipis.
- Menyembunyikan barang baru karena malu atau merasa bersalah. Karena barang itu sebenarnya tidak benar-benar penting.
Jika beberapa tanda di atas terasa familiar, bisa jadi Anda termasuk dalam kategori "impulsive buyer."
BACA JUGA:Tren No Buy Year, Tantangan Hidup Tanpa Belanja Impulsif Selama Setahun
BACA JUGA:Rahasia Belanja Online Tetap Bijak, Anti Kantong Kering
Cara Mengendalikan Belanja Impulsif Tanpa Tersiksa

Perlunya menentukan budget agar pengeluaran untuk self reward tetap terkontrol dan mencegah perilaku impulsif. --iStock
Mengontrol keinginan berbelanja bukan berarti harus menahan diri secara ekstrem. Berikut beberapa cara realistis agar tetap bisa menikmati belanja tanpa merasa bersalah:
1. Buat daftar belanja dan patuhi
Sebelum membuka aplikasi e-commerce, tulis apa saja yang benar-benar dibutuhkan. Fokus hanya pada daftar itu. Dan hindari menjelajah terlalu lama di halaman promo.
2. Tunda pembelian selama 24 jam
Jika merasa ingin membeli sesuatu, beri jeda waktu sehari. Biasanya, keinginan itu akan hilang setelah Anda berpikir lebih jernih.
3. Batasi akses ke aplikasi belanja
Coba hapus aplikasi e-commerce dari ponsel. Atau nonaktifkan notifikasi promo. Semakin jarang tergoda, semakin kecil kemungkinan membeli tanpa sadar.
BACA JUGA:Alasan Di Balik Keengganan Membawa Tas Belanja Sendiri
BACA JUGA:Tren No Buy Year, Tantangan Hidup Tanpa Belanja Impulsif Selama Setahun
4. Pisahkan rekening belanja dan kebutuhan utama
Buat dua rekening. Satu untuk kebutuhan pokok dan tagihan, satu lagi khusus untuk belanja. Dengan begitu, Anda bisa lebih mengontrol pengeluaran.
5. Tentukan anggaran bulanan untuk hiburan atau belanja
Belanja tidak harus dihapus sepenuhnya. Tetapkan batas tertentu agar Anda tetap bisa menikmati kesenangan kecil tanpa mengganggu stabilitas keuangan.
6. Ganti kebiasaan dengan aktivitas lain
Saat ingin belanja karena bosan atau stres, alihkan dengan kegiatan lain. Seperti olahraga ringan, jalan sore, atau menonton film.
7. Ingat tujuan keuanganmu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber